Manado – Pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif 2014 dianggap menyisakan sejumlah persoalan, terutama menyangkut pemungutan dan penghitungan suara. Pasalnya, berbagai jenis pelanggaran dan kejanggalan lainnya terkait pemilu masih terlihat pada ajang demokrasi lima tahunan itu.
Demikian hal ini dikatakan Ketua DPRD Manado, Danny Sondakh saat dimintai komentarnya terkait Pileg 2014, Bahkan, Sondakh tidak ragu menyebut pemilu legislatif kali ini sebagai yang terburuk sejak Indonesia menggelar pemilu pertama pada 1955 silam.
Dirinya pun membeberkan sejumlah persoalan yang menurutnya telah mencoreng kualitas demokrasi di Tanah Air. Menurutnya, ketidaksiapan Komisi Pemilihan Umum dalam menyelenggarakan pemilu begitu jelas terlihat.
“Surat suara kurang, Ini kan persoalan mendasar yang seharusnya tidak perlu terjadi,” kata Sondakh. Politisi Golkar ini pun menyayangkan adanya pemungutan suara ulang pada sejumlah tempat pemungutan suara akibat persoalan tersebut. Oleh karena itu, dirinya berharap KPU segera melakukan evaluasi agar persoalan ini tidak kembali terulang pada Pemilihan Umum Presiden 2014, 9 Juli mendatang.
Lebih lanjut dikatakannya, evaluasi pun harus dilakukan Panitia Pengawas Pemilu. Sebab, Panwaslu belum maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Sondakh menyesalkan masih banyaknya praktik politik uang pada pemilu kali ini. “Dan ini terjadi secara massif,” ucapnya. (risat)