MANADO – Jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2010, aroma persaingan semakin menghangat. Hembusan kabar yang terkesan menyudutkan Gubernur Sulawesi Utara, Drs SH Sarundajang yang beberapa waktu lalu menyatakan diri siap maju kembali pada Pilkada Gubernur 2010 mendatang.
Kasus dugaan penyimpangan upah pungut di Departemen Dalam Negeri beberapa tahun silam yang menyeret nama SHS menjadi santapan berita yang cukup hangat dihembuskan oleh media dan kalangan masyarakat.
Nia Panambunan, Warga Desa Kiawa kepada beritamanado Rabu (11/11) siang, mengatakan, “Kita tidak boleh langsung mengambil kesimpulan bahwa SHS terlibat bersalah karena bisa saja kasus ini hanya dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak menyukai gubernur pertama pilihan rakyat ini.”
Kepemimpinan SHS sejak menjabat Walikota Bitung, Penjabat Gubernur Maluku dan Maluku Utara, pejabat tinggi Depdagri dan saat ini sebagai Gubernur Sulut, SHS dikenal sebagai sosok yang bersih. “Saya tidak yakin SHS terlibat korupsi,” kata Stenly Tangkuman MT, pemerhati pemerintahanan. Namun menurutnya kasus ini perlu pembuktian.
Diketahui, SHS mendatangi gedung KPK Jakarta, Selasa (10/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Kedatangan ini bukan dipanggil namun atas keinginan sendiri untuk mengklarifikasi masalah upah pungut yang mengaitkan dirinya saat menjabat Inspektorat Jenderal Depdagri pada tahun 2001-2005. (JRY)
MANADO – Jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2010, aroma persaingan semakin menghangat. Hembusan kabar yang terkesan menyudutkan Gubernur Sulawesi Utara, Drs SH Sarundajang yang beberapa waktu lalu menyatakan diri siap maju kembali pada Pilkada Gubernur 2010 mendatang.
Kasus dugaan penyimpangan upah pungut di Departemen Dalam Negeri beberapa tahun silam yang menyeret nama SHS menjadi santapan berita yang cukup hangat dihembuskan oleh media dan kalangan masyarakat.
Nia Panambunan, Warga Desa Kiawa kepada beritamanado Rabu (11/11) siang, mengatakan, “Kita tidak boleh langsung mengambil kesimpulan bahwa SHS terlibat bersalah karena bisa saja kasus ini hanya dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak menyukai gubernur pertama pilihan rakyat ini.”
Kepemimpinan SHS sejak menjabat Walikota Bitung, Penjabat Gubernur Maluku dan Maluku Utara, pejabat tinggi Depdagri dan saat ini sebagai Gubernur Sulut, SHS dikenal sebagai sosok yang bersih. “Saya tidak yakin SHS terlibat korupsi,” kata Stenly Tangkuman MT, pemerhati pemerintahanan. Namun menurutnya kasus ini perlu pembuktian.
Diketahui, SHS mendatangi gedung KPK Jakarta, Selasa (10/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Kedatangan ini bukan dipanggil namun atas keinginan sendiri untuk mengklarifikasi masalah upah pungut yang mengaitkan dirinya saat menjabat Inspektorat Jenderal Depdagri pada tahun 2001-2005. (JRY)