MANADO – Pantauan beritamanado, Sabtu (28/08) pagi, program jalur satu arah (one way traffic) di tiga ruas, Jalan Samratulangi, Boulevard dan Achmad Yani cukup mengurangi kemacetan lalulintas, namun kondisi kurang menyenangkan dialami warga pengguna angkutan umum.
“Program ini lebih menguntungkan pengendara mobil pribadi karena kemacetan yang sering terjadi dibeberapa titik bisa diatasi,” ujar Ko Hein, warga Titiwungen kepada beritamanado.
Namun bagi para sopir angkot perlu waktu untuk penyesuaian, apalagi seiring pemberlakukan sistem lalulintas baru ini mempengaruhi pendapatan mereka.
“Bagi kami ini sulit termasuk para penumpang, kami harus berputar jauh untuk mencapai tujuan, namun perubahan jalur bisa mengatasi kemacetan,” tutur seorang sopir angkot.
Pun halnya diakui beberapa penumpang angkot yang menyatakan kecewa kerena mereka mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
“Pada dasarnya kami mendukung setiap program pemerintah, namun juga harus memperhatikan faktor lainnya termasuk kami yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Ke tempat kerja harus berputar jauh,” keluh Hetty Mongi, warga Ranotana. (JRY)
MANADO – Pantauan beritamanado, Sabtu (28/08) pagi, program jalur satu arah (one way traffic) di tiga ruas, Jalan Samratulangi, Boulevard dan Achmad Yani cukup mengurangi kemacetan lalulintas, namun kondisi kurang menyenangkan dialami warga pengguna angkutan umum.
“Program ini lebih menguntungkan pengendara mobil pribadi karena kemacetan yang sering terjadi dibeberapa titik bisa diatasi,” ujar Ko Hein, warga Titiwungen kepada beritamanado.
Namun bagi para sopir angkot perlu waktu untuk penyesuaian, apalagi seiring pemberlakukan sistem lalulintas baru ini mempengaruhi pendapatan mereka.
“Bagi kami ini sulit termasuk para penumpang, kami harus berputar jauh untuk mencapai tujuan, namun perubahan jalur bisa mengatasi kemacetan,” tutur seorang sopir angkot.
Pun halnya diakui beberapa penumpang angkot yang menyatakan kecewa kerena mereka mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
“Pada dasarnya kami mendukung setiap program pemerintah, namun juga harus memperhatikan faktor lainnya termasuk kami yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Ke tempat kerja harus berputar jauh,” keluh Hetty Mongi, warga Ranotana. (JRY)