Tompasobaru–Bukan hanya jalan Dusun Jauh Pelita, Desa Tondey Kecamatan Motoling Barat yang rusak. Tetapi, jalan menujuh Desa Liandok Kecamatan Tompasobaru pun sangat memiriskan. Bahkan, warga disana kalau ingin bepergian harus menumpang kendaraan Rambo. Lantaran, jalan tersebut tidak sebanding bisa dilewati kendaraan seperti Avansa ataupun Xenia dan sejenisnya.
Selain itu, seperti diketahui bersama, bahwa Desa Liandok menjadi tujuan Transmigrasi berasal dari NTT. Hal diatas ditakutkan, bilamana warga Transmigrasi NTT masuk, mereka tak bisa melakukan aktifitas sebagaimana mestinya. Lantaran, jalan masuk pun tak bisa dilalui dengan baik.
‘’Kasihan ya, sudah bertahun-tahun lamanya jalan Desa Liandok tak bisa diperbaiki. Kalau juga ada, hanya dengan cara pengerasan saja. Tetapi, untuk pengaspalan sama sekali tak pernah dirasakan warga sekitar,’’ ujar Ria Waani, warga Tompasobaru.
Menurutnya, masalah jalan Desa Liandok, sudah berkali-kali disampaikan kepada Dinas PU Minsel. Bahkan, kepada Bupati Tetty Paruntu. Namun, alasan tersebut akan diperjuangkan melalui APBD berjalan.
‘’Untuk APBD 2012 tidak lama lagi akan berakhir. Apakah juga akan dilempar ke APBD 2013. Hal diatas bagi warga Liandok pada umumnya tidak mengetahui akan terjadi,’’ katanya.
Sama halnya dengan usulan kepada Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara. Lebih khusus kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Utara. Sebab, ada sekitar 100 KK berasal dari NTT akan masuk sebagai warga baru transmigrasi.
‘’Artinya, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut, apakah jalan Desa Liandok lebih difokuskan untuk diperbaiki. Tetapi, sampai APBD 2012 berakhir belum ada jawaban resmi. Kepada siapakah warga Tompasobaru dan Liandok akan mengadu,’’ tukas Waani. (and)