MANADO – Penanaman modal dalam negeri maupun asing di wilayah luar Pulau Jawa menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun, sampai semester pertama 2011 sudah berkisar Rp56 triliun. “Dibandingkan dengan realisasi total investasi Indonesia semester pertama Rp115 triliun, maka capaian Rp56 triliun berkisar 49 persen,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Gita Wirjawan di Manado, Kamis.
Wirjawan mengatakan, pangsa investasi daerah luar Jawa yang mencapai 49 persen tersebut, mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu dengan pangsa hanya 33 persen dan 2009 malah hanya 18 persen. “Investasi daerah meningkat, selain pertanda daerah semakin diiminati investor juga distribusi penyebaran pembangunan akan lebih merata,” kata Wirjawan.
“Peningkatan investasi daerah sangat membanggakan, dengan demikian kemajuan akan lebih merata tidak lagi terfokus hanya pada satu daerah tertentu saja,” kata Wirjawan. Capaian realisasi investasi nasional 2010, kata Wirjawan mencapai Rp208 triliun, sementara satu tahun sebelumnya (2009) lebih kecil yakni hanya Rp133 triliun.
“2011 baru semester pertama sudah mencapai Rp115 triliun, karena itu optimistis pertumbuhan investasi tahun ini akan lebih tinggi ketimbang tahun lalu,” kata Wirjawan. Wirjawan mengatakan, pertumbuhan investasi di luar Jawa yang semakin tinggi merupakan harapan pemerintah, karena dengan demikian penyebaran pembangunan di Indonesia semakin merata.
Investment roadmap BKPM, kata Wirjawan, investasi nasional akan diarahkan agar juga mampu meningkatkan nilai tambah. “Selama ini investasi lebih banyak dihasilkan dari sektor pertambangan dan migas, untuk ke depan kita akan mengembangkan sektor-sektor yang mampu menciptakan nilai tambah,”kata Wirjawan.
Penciptaan nilai tambah sangat tergantung pada sumber daya manusia, karena itu sektor pendidikan agar didorong, sebab pendidikan inilah nantinya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang mampu membangun Indonesia lebih maju ke depan.(brn)