Bitung, BeritaManado.com – Kepala Sekolah (Kepsek) SD GMIM 23 Girian, Novrieta Tampi mendatangi lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kelurahan Sagerat Weru Satu Kecamatan Matuari, Kamis (11/11/2021).
Novrieta tidak datang sendiri, ia ditemani sejumlah guru-guru untuk mengecek kondisi salah satu siswinya, Enji yang rumahnya ikut dirobohkan karena berada di atas lahan milik Pemprov yakni KEK.
Novrieta mengakui jika Enji adalah salah satu siswinya yang memang pada hari itu pulang cepat dari sekolah karena ada kegiatan guru-guru.
“Kami tahu dari pemberitaan media, seandainya kami tahu rumahnya ikut ditertibkan tentu Enji tidak akan kami ijinkan pulang dan tetap berada di sekolah,” kata Novrieta.
Dirinya mengaku, kedatangannya untuk mensuport Enji bersama kedua orang tuanya agar tetap sabar dan semangat di lokasi penampungan sementara.
Juga kata dia, pihaknya meminta kedua orang tua Enji agar tetap mengingatkan anaknya agar setiap hari masuk sekolah.
“Tujuannya, agar Enji bisa cepat pulih dan melupakan kejadian saat menyaksikan rumahnya dirobohkan,” katanya.
Selain itu, pihak Novrieta juga secara spontan memberikan bantuan kepada kedua orang tua Enji dengan harapan bisa membantu selama proses pemindahan tempat tinggal.
“Kami juga setiap hari akan mengecek kondisi Enji dengan harapan cepat pulih dari trauma,” katanya.
Sementara itu, proses pengosongan lahan KEK dilakukan Pemprov Sulut dengan melibatkan anggota TNI/Polri dan Satpol PP.
Dari data yang berhasil dihimpun, warga dari luar kota yang menduduki lahan KEK sebanyak 724 Kepala Keluarga dan 2.274 jiwa. Warga Kota Bitung yang tinggal dilahan itu sekitar 1.126 Kepala Keluarga dengan 4.258 jiwa.
(abinenobm)