Amurang – Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu, SE terus berupaya keras terhadap hasil bumi Kabupaten Minahasa Selatan yakni pohon kelapa yang menghasilkan kopra dan minyak goreng, pohon enau menghasilkan minuman khas tradisional cap tikus.
“Ya, kita harus berupaya keras bagaimana memikirkan ada market (pasar, red) yang ingin membeli hasil bumi, dengan mutu atau kualitas standard nasional bahkan internasional, atau paling tidak mengantongi label seperti ISO dan sejenisnya,” jelas Tetty Paruntu.
Lanjut istri Anggota DPRD Sulut Kristovorus Devky Palinggi ini menekankan bahwa, yang penting diperhatikan dan menjadi salah satu prioritas utama dalam memasarkan hasil bumi Minsel adalah mutu yang terus ditingkatkan.
“Memang sangat penting hasil bumi kita harus memenuhi standard internasional seperti ISO, agar produk kita bisa tembus ke pasar internasional,” jelas Tetty Paruntu.
Paruntu menegaskan, untuk mencapai mutu produk atau hasil bumi kita, maka perlu ada kerjasama yang baik dari segenap elemen masyarakat dan pemerintah, melalui instansi terkait.
“Untuk menghasilkan mutu yang berkualitas, saya perintahkan kepada setiap instansi harus berpikir keras bagaimana menciptakan produk akan hasil bumi kita yang bermutu tinggi,” ungkap Tetty.
“Percuma galakan hasil bumi meningkat pesat atau mengikuti pameran sampai diberbagai daerah. Kalau produk kita tidak bermutu,” papar Tetty.
Tetty menambahkan, tidak bisa tidak, kita harus siap dengan pasar bebas. Nah, kuncinya adalah mutu hasil bumi kita harus ditingkatkan dan berkualitas serta memiliki standard internasional. (sanlylendongan)