Bitung, Beritamanado.com – Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Pemkot Bitung, dr Windra Harlianto memberikan klarifikasi soal dugaan salah diagnosa di Puskesmas Matuari hingga mengakibatkan Yentri Israel warga Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari meninggal.
Kepada sejumlah Wartawan, Windra atas nama Dinas dan Pemkot Bitung menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Alm Yenti Israel meniggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUP Prof Kandauw Manado.
BACA JUGA: Diduga Salah Diagnosa, IRT Tanjung Merah Meninggal Dunia
“Namun soal dugaan salah diagnosa itu kami bantah dan dari hasil investigasi proses penanganan Alm selama ditangani di Puskesmas sudah sesuai prosedur,” kata Windra, Rabu (22/01/2020).
Windra menjelaskan, tanggal 19 November 2019, Alm datang berobat ke Puskesmas Matuari diantar suaminya dengan keluhan hipertensi atau tekanan darah tinggi serta diberikan obat.
“Selain obat, dokter meminta agar kembali melakukan kontrol setelah tiga hari atau setelah obat habis. Namun Alm tidak pernah datang melakukan kontrol seperti yang diminta dokter,” katanya.
Nanti tanggal 06 Januari 2020 kata dia, Alm kembali datang tapi dengan keluhan sakit maag serta meminta rujukan ke RS namun tidak diberikan oleh dokter dan diberikan obat maag.
“Aturannya, pasien BPJS nanti diberikan rujukan setelah tiga kali mendatangi Puskesmas dengan keluhan penyakit yang sama. Karena jika Puskesmas asal memberikan rujukan maka akan mendapat teguran dianggap tidak mampu menangani pasien,” katanya.
Sekitar pukul 16.40 Wita, Alm mengeluh maag yang dideritanya semakin kabuh hingga menghubungi PSC 119 dan hanya dalam waktu 15 menit dijemput serta dibawa ke RSUD Manembo-nembo.
“Dari alur pelayanan itu kami analisa semua sudah sesuai prosedur, bahkan petugas PSC 119 juga kami mintai keterangan saat menjemput Alm hingga mengantar ke RSUD Manembo-nembo,” katanya.
Pun demikian kata Windra, atas kejadian itu pihaknya menjadikan bahan untuk melakukan evaluasi sistem pelayanan kesehatan di semua Puskesmas di Kota Bitung agar lebih ditingkatkan lagi.
“Kedepannya, petugas kesehatan di tiap Puskesmas harus lebih pro aktif mengotrol pasien yang diharuskan melakukan kontrol. Jika tidak datang saat jadwal kontrol maka petugas akan mendatangi rumah pasien serta berharap masyarakat betul-betul memanfaatkan layanan PSC 119,” katanya.
(abinenobm)