Bitung, Beritamanado.com – Diduga dokter salah mendiagnosa, Yentri Israel warga Kelurahan Tanjung Merah Kecamatan Matuari merenggang nyawa.
Dari informasi suami korban, Jemmy Tulumang, kematian istrinya diduga bermula dari salah diagnosa oleh dokter di Puskesmas Matuari.
“Saya dua kali membawa Alm ke Puskesmas Matuari untuk meminta rujukan, tapi pihak Puskemas enggan memberikannya dan memilih untuk memeriksa serta dokter hanya mengatakan penyakit maag,” kata Jemmy, Senin (20/01/2020).
Karena hanya didioganosa maag, Jemmy mengaku membatalkan meminta rujukan dan hanya rawat jalan.
“Waktu itu tanggal 06 Januari 2020. Karena kata dokter yang memeriksa istri saya bisa diatasi dan diberilah obat maag makanya kami urung meminta rujukan,” katanya.
Namun sesampainya di rumah, sakit yang dirasakan istrinya kembali kambuh sehingga menghubungi UGD dan 15 menit kemudian dijemput serta dibawa ke RSUD Manembo-nembo.
“Setelah kurang lebih empat jam mendapatkan penanganan dari pihak RSUD Manembo-nembo, dokter memutuskan harus dirujuk lagi ke RSUP Kandow Manado karena fungsi ginjalnya sudah rusak,” katanya.
Jemmy mengaku kaget karena diagnosa Puskesmas dengan RSUD berbeda yakni istrinya divonis gagal ginjal stadium lima hingga harus menjalani perawatan selama kurang lebih 13 hari di RSUP Kandow Manado.
“Namun pada Minggu (19/01/2020) sekitar pukul 5.30 Wita pagi istri saya meninggal dunia. Saya hanya berharap pelayanan kesehatan di Kota Bitung kedepan semakin baik agar tidak ada korban lagi,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Bitung, dr Jeanet Watuna saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sementara berkoordinasi dengan Puskemas Matuari terkait kronologi kasus itu.
“Terkait pasien BPJS tidak bisa langsung rujuk. Dan pasien ini bidang Yankes Dinkes sementara berkoordinasi degan Puskesmas Matuari bagamana kronologisnya,” kata Jeanet.
Ia juga tidak menampik terkait pemeriksaan yang dilakukan pihak Puskemas Matuari kepada pasien yang menurutnya, info dari Puskesmas bahwa November 2019 pasien pernah datang dengan darah tinggi.
“Terus nanti Januari tanggal 6 datang degan keluhan sakit maag. Nanti sudah anfal atau kambuh baru telepon PSC dan dari riwayat berobat memang sudah sesuai prosedur. Cuma wa?tu kontrol yang ada putus serta memang gagal ginjal tanpa cuci darah prognosanya jelek,” katanya.
(abinenobm)