Langowan, BeritaManado.com — Gereja Katolik Roma di seluruh dunia memiliki keistimewaan dalam menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang dirayakan tahun demi tahun dengan meriah.
Hal itu dikatakan Pastor Frans Rares MSC saat memimpin perayaan ekaristi di Gereja Katolik Paroki St. Petrus Langowan, Minggu (15/12/2019) pagi.
Dalam khotbahnya, Pastor Frans Rares MSC mengatakan bahwa untuk mempersiapkan Natal itu sendiri, seluruh umat Katolik diajak untuk mempersiapkannya dengan cara metanoia.
“Cara tersebut menitikberatkan pada pertobatan yang pada dasarnya adalah menjadi ciri khas dari Gereja Katolik. Dalam praktekknya, pertobatan itu sendiri didahuluoi dengan persiapan batin. Oleh karena itulah dalam empat minggu Masa Advent, gereja menyediakan satu minggu sebagai waktu untuk mempersiapkan batin menuju pertobatan,” ungkap Pastor Frans Rares MSC.
Pada masa itu, gereja menyediakan sarana untuk seluruh umat mengaku dosa dihadapan imam sebagai aktualsiasi dari salah satu perintah gereja.
Dengan pertobatan, maka umat akan meraryakan Natal secara lebih berkualitas, karena telah melewati persiapan mental dan batin yang mencukupi.
“Namun demikian, meski tradisi turun temurun itu telah melekat erat dalam Gereja Katolik, harus diakui penerapannya sering terganggu dengan persiapan-persiapan yang bersifat duniawi. Umat harus tetap berpegang teguh pada tradisi yang sudah berabat-abat usianya. Tradisi ini harus ditegakkan, jika tidak maka tidak ada lagi yang membedakan dengan lainnya,” ungkap Rares.
Tradisi Masa Advent itu sendiri juga terkait empat hal penting yang harus terus direfleksikan yaitu menyambut Natal, Tahun Baru, kedatangan Yesus pada akhir zaman dan mempersiapkan diri menghadapi kematian.
“Jadi intinya, Gereja Katolik tidak merayakan Natal sebelum waktunya. Di tengah-tengah umat mayoritas, umat Katolik harus berani mempertahankan tradisi ini agar tetap dapat member warna di tengah-tengah keberagaman cara merayakan Natal.,” tutup Rares.
(Frangki Wullur)