Anak-anak di Panti Asuhan Nasaret Tomohon
Tomohon – Mungkin cukup banyak masyarakat Bumi Nyiur Melambai sebutan Provinsi Sulawesi Utara yang mengenal atau pernah mengunjungi panti asuhan, melihat anak-anak yang
Nova Karwur salah satu pengasuh di Panti Asuhan Nasaret Tomohon kepada BeritaManado.com menceritakan suka dukanya mengasuh anak-anak mulai dari tingkat SD-SMA/SMK dan dari berbagai latar belakang.
“Ada pernah, salah satu anak di panti asuhan dijemput orang tuanya dengan alasan keluarga mereka ada kedukan. Tapi hingga kini ta kunjung balik,” ujar kepada beritamanado.com, belum lama ini.
Dengar kabar anak itu sudah mengikuti orang tuanya di Jayapura-Papua, kata dia.
Karwur menambahkan, ada juga anak panti asuhan yang kabur dan ada pulah yang sempat diadopsi, tapi disayangkan hanya dijadikan pembantu rumah tangga.
“Maka dari itu, tidak diijinkan lagi mengadopsi anak dari panti asuhan ini. Kecuali anak asuh masih diperbolehkan sampai anak lulus tingkat SMA/SMK.
“Itu-pun tergantung anak asuh, apakah ingin mengikuti orang tua asuh atau tidak saat dia menyelesaikan studi,” jelasnya.
Ia menambahkan, di panti asuhan ini tidak diperkenankan pacaran. Tapi diakuinya ada juga yang sempat mencoba-coba sampai ketahuan.
Disiplin anak terus kami tanamkan, jika telah melakukan pelanggaran berat tentunya sanksinya cukup berat, termasuk dikeluarkan di panti asuhan.
Diketahui, Panti Asuhan Nasaret Tomohon didalamnya terdapat 51 orang anak-anak mulai bayi, SD sampai dijenjang SMA/SMK dan juga ada yang tengah menempuh study di perguruang tinggi.
Panti asuhan nampak ramai saat orang yang peduli dan ingin berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan, saat ulang tahun maupun kepedulian perorangan, kelompok bahkan jemaat yang memiliki kepedulian yang datang membawa makanan dan kue-kue yang akan dibagikan kepada anak-anak panti asuhan. (sanlylendongan)
Anak-anak di Panti Asuhan Nasaret Tomohon
Tomohon – Mungkin cukup banyak masyarakat Bumi Nyiur Melambai sebutan Provinsi Sulawesi Utara yang mengenal atau pernah mengunjungi panti asuhan, melihat anak-anak yang
Nova Karwur salah satu pengasuh di Panti Asuhan Nasaret Tomohon kepada BeritaManado.com menceritakan suka dukanya mengasuh anak-anak mulai dari tingkat SD-SMA/SMK dan dari berbagai latar belakang.
“Ada pernah, salah satu anak di panti asuhan dijemput orang tuanya dengan alasan keluarga mereka ada kedukan. Tapi hingga kini ta kunjung balik,” ujar kepada beritamanado.com, belum lama ini.
Dengar kabar anak itu sudah mengikuti orang tuanya di Jayapura-Papua, kata dia.
Karwur menambahkan, ada juga anak panti asuhan yang kabur dan ada pulah yang sempat diadopsi, tapi disayangkan hanya dijadikan pembantu rumah tangga.
“Maka dari itu, tidak diijinkan lagi mengadopsi anak dari panti asuhan ini. Kecuali anak asuh masih diperbolehkan sampai anak lulus tingkat SMA/SMK.
“Itu-pun tergantung anak asuh, apakah ingin mengikuti orang tua asuh atau tidak saat dia menyelesaikan studi,” jelasnya.
Ia menambahkan, di panti asuhan ini tidak diperkenankan pacaran. Tapi diakuinya ada juga yang sempat mencoba-coba sampai ketahuan.
Disiplin anak terus kami tanamkan, jika telah melakukan pelanggaran berat tentunya sanksinya cukup berat, termasuk dikeluarkan di panti asuhan.
Diketahui, Panti Asuhan Nasaret Tomohon didalamnya terdapat 51 orang anak-anak mulai bayi, SD sampai dijenjang SMA/SMK dan juga ada yang tengah menempuh study di perguruang tinggi.
Panti asuhan nampak ramai saat orang yang peduli dan ingin berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan, saat ulang tahun maupun kepedulian perorangan, kelompok bahkan jemaat yang memiliki kepedulian yang datang membawa makanan dan kue-kue yang akan dibagikan kepada anak-anak panti asuhan. (sanlylendongan)