Bitung – Perkelahian antar kelompok pemuda di Kecamatan Madidir yang berujung kematian seakan sudah menjadi tradisi yang sulit dihilangkan.
Namun fenomena itu menurun drastis setelah Rio Karamoy ditunjuk untuk memimpin wilayah Kecamatan Madidir.
Rio kepada sejumlah Wartawan mengatakan, dirinya harus memutar otak mencari cara agar “tradisi” perkelahian antar kelompok diwilayahnya bisa ditekan karena sudah memakan korban jiwa.
“Salah satu cara adalah mendekati dan berbaur dengan para kelompok yang bertikai seraya membuka wawasan agar tak menjadikan tawuran sebagai cara menyelesaikan masalah,” kata Rio, Rabu (21/06/2017).
Rupanya cara itu kata camat termuda di Kota Bitung ini, sangat jitu karena lewat pendekatan yang terus menurus dilakukan bersama lurah, Pala dan RT berujung pada rekonsiliasi kedua kelompok yang selama ini bertikai.
“Padahal awalnya kami menggunakan cara mengundang mereka ke kantor lurah dan camat untuk bertemu tapi itu tak berhasil karena yang datang hanya para pemuda yang tak terlibat dalam tawuran, makanya kami jemput bola dengan berkeliling menemui para pemuda yang bertikai,” katanya.
Ia mengaku, hampir setiap malam dirinya berkeliling bersama lurah, Pala dan RT menemui para kelompok-kelompok pemuda di wilayah tersebut walaupun hanya sekedar menyapa jika ada pemuda yang berkumpul.
“Intinya adalah pendekatan, apalagi namanya anak muda itu butuh perhatian dan arahan agar tak bertindak ke arah negatif,” katanya.
Selain itu, adanya pembangunan Pos Polisi di lokasi yang kerap dijadikan sebagai tempat tawuran menurut Rio, juga sangat membantu keaman di wilayahnya.
“Nah, saya sendiri berharap tak ada lagi tawuran apalagi sampai jatuh korban dan berharap peran serta semua warga Madidir untuk sama-sama menjaga keamanan demi kenyamanan kita bersama,” katanya.(abinenobm)