Manado – Kehidupan masyarakat Sulawesi Utara yang hidup rukun dan damai ternyata menjadi salah satu daya tarik Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang memilih daerah ini untuk dilaksanakan Konferensi internasional Jurnalis Televisi Asia Pasifik yang akan di gelar 10 sampai dengan 12 Oktober mendatang.
Dengan tema Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Jurnalis Televisi di Era Persaingan Bebas Untuk Mensiasati Tekanan Politik, para jurnalis TV se Asia Pasifik ini selama tiga hari di kota Manado ini nantinya akan menghasilkan kesepakatan. Tujuan lain dilaksanakannya kegiatan antar jurnalis ini adalah mengukuhkan lahirnya Asosiasi Jurnalis Televisi Asia Pasifik yang saat ini masih merupakan “bayi” organisasi jurnalis televisi regional.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Konferensi internasional Jurnalis Televisi Asia Pasifik Ratna Kumala saat jumpa pers bersama Gubernur Sulut DR SH Sarundajang serta Ketua IJTI Sulut Amanda Komalig Kamis (9/10/2014) bertempat di Hotel Aston Manado.
“Kenapa kami memilih Sulawesi Utara sebagai tempat konferensi para jurnalis televisi, karena kami ingin menyampaikan ke dunia bahwa di kehidupan rukun, toleransi antar umat beragama penuh pluralism ada di Sulut,” ujar Ratna Kumala anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Dia menambahkan dalam konfrensi ini juga akan memperluas network dan membangun kebersamaan antar anggota jurnalis televisi di negara-negara kawasan Asia Pasifik, melalui pertukaran informasi dan potensi negara masing-masing, kata Kumala.
Dia berharap, pada konfrensi kali ini yang dinilai persiapannya paling baik, nantinya akan menghasilkan pemikiran-pemikiran progresif yang dapat mengukuhkan jati diri, mengembangkan posisi tawar organisasi para jurnalis televisi Asia Pasifik dalam konteks jurnalistik positif, penegakan demokrasi, perdamaian dunia. Menghasilkan gagasan-gagasan yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan kompetensi para anggotanya sejalan dengan penerapanTelevisi Digital. (rizath polii)
Manado – Kehidupan masyarakat Sulawesi Utara yang hidup rukun dan damai ternyata menjadi salah satu daya tarik Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang memilih daerah ini untuk dilaksanakan Konferensi internasional Jurnalis Televisi Asia Pasifik yang akan di gelar 10 sampai dengan 12 Oktober mendatang.
Dengan tema Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme Jurnalis Televisi di Era Persaingan Bebas Untuk Mensiasati Tekanan Politik, para jurnalis TV se Asia Pasifik ini selama tiga hari di kota Manado ini nantinya akan menghasilkan kesepakatan. Tujuan lain dilaksanakannya kegiatan antar jurnalis ini adalah mengukuhkan lahirnya Asosiasi Jurnalis Televisi Asia Pasifik yang saat ini masih merupakan “bayi” organisasi jurnalis televisi regional.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Konferensi internasional Jurnalis Televisi Asia Pasifik Ratna Kumala saat jumpa pers bersama Gubernur Sulut DR SH Sarundajang serta Ketua IJTI Sulut Amanda Komalig Kamis (9/10/2014) bertempat di Hotel Aston Manado.
“Kenapa kami memilih Sulawesi Utara sebagai tempat konferensi para jurnalis televisi, karena kami ingin menyampaikan ke dunia bahwa di kehidupan rukun, toleransi antar umat beragama penuh pluralism ada di Sulut,” ujar Ratna Kumala anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
Dia menambahkan dalam konfrensi ini juga akan memperluas network dan membangun kebersamaan antar anggota jurnalis televisi di negara-negara kawasan Asia Pasifik, melalui pertukaran informasi dan potensi negara masing-masing, kata Kumala.
Dia berharap, pada konfrensi kali ini yang dinilai persiapannya paling baik, nantinya akan menghasilkan pemikiran-pemikiran progresif yang dapat mengukuhkan jati diri, mengembangkan posisi tawar organisasi para jurnalis televisi Asia Pasifik dalam konteks jurnalistik positif, penegakan demokrasi, perdamaian dunia. Menghasilkan gagasan-gagasan yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan kompetensi para anggotanya sejalan dengan penerapanTelevisi Digital. (rizath polii)