Bitung, BeritaManado.com – Dalam beberapa bulan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung menggenjot penyelesaian draft rencana kontingensi gempa bumi dan tsunami.
Pembahasan draft itu melibatkan perwakilan semua elemen masyarakat dan instansi dibawah bimbingan BPBN yang hadir di setiap pembahasan mengarahkan proses penyusunan rencana kontingensi gempa bumi dan tsunami yang kini sudah tahap draf final.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bitung, Fivy Kadeke sendiri menyatakan wilayah Kota Bitung sangat rentan dengan ancaman bencana gempa bumi dan tsunami selain bencana alam lainnya.
Belajar dari pengalaman, kata Fivy, kontingensi gempa bumi dan tsunami sangat penting untuk disiapkan agar semua siap saat bencana dan pasca bencana.
“Kontingensi gempa bumi dan tsunami sangat penting karena mereka dapat menyelamatkan nyawa manusia, melindungi infrastruktur dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut,” kata Fivy, Rabu (14/6/2023).
Fivy pun menjabarkan mengapa kontingensi gempa bumi dan tsunami sangat penting disiapkan oleh pihaknya. Pertama, bertujuan perlindungan nyawa. Gempa bumi dan tsunami dapat menyebabkan kerugian jiwa yang besar. Dengan adanya rencana kontingensi yang baik, termasuk sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi, orang-orang dapat diperingatkan tentang bahaya yang akan datang dan diberi kesempatan untuk mencari perlindungan.
“Hal ini membantu mengurangi jumlah korban jiwa yang mungkin terjadi,” katanya.
Kedua, lanjut Fivy, pengurangan kerusakan fisik. Kontingensi gempa bumi dan tsunami juga berfokus pada perlindungan infrastruktur fisik seperti bangunan, jembatan dan jalan raya. Dengan adanya desain bangunan yang tahan gempa dan sistem peringatan dini yang efektif, kerusakan fisik akibat gempa bumi dan tsunami dapat dikurangi.
“Ini mengurangi biaya pemulihan pasca-bencana dan mempercepat pemulihan wilayah yang terkena dampak,” katanya.
Ketiga, sistem peringatan dini. Menurutnya, sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami sangat penting untuk memberikan peringatan kepada masyarakat segera setelah gempa bumi terjadi atau tsunami diantisipasi. Dengan adanya waktu peringatan yang cukup, orang-orang dapat segera mengambil tindakan evakuasi ke daerah yang lebih aman.
“Sistem peringatan dini yang efektif dapat menyelamatkan nyawa manusia yang berada di daerah terdampak,” katanya.
Keempat, pendidikan dan kesadaran masyarakat. Kontingensi gempa bumi dan tsunami juga melibatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang langkah-langkah yang harus diambil dalam menghadapi bencana tersebut. Dengan pengetahuan yang tepat, masyarakat dapat mempersiapkan diri secara fisik dan mental, serta mengerti tindakan yang harus diambil saat bencana terjadi.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga membantu mengurangi kepanikan dan memfasilitasi respons yang efektif.
Kelima, penelitian dan pemahaman ilmiah. Kontingensi gempa bumi dan tsunami didasarkan pada penelitian dan pemahaman ilmiah tentang fenomena tersebut.
Dalam upaya untuk meningkatkan kontingensi, kata Fivy, para ilmuwan terus mempelajari gempa bumi dan tsunami untuk memperbaiki pemodelan, pemantauan, dan peringatan. Penelitian ini membantu meningkatkan pemahaman kita tentang bencana alam ini dan membantu mengembangkan langkah-langkah mitigasi yang lebih efektif.
“Dengan perencanaan dan persiapan yang baik, kita dapat lebih siap menghadapi dan merespons bencana gempa bumi,” katanya.
(abinenobm)