Para petugas medis dibekali pengetahuan tentang virus corona.
Minut, BeritaManado.com – Bertempat di Aula RSUD Maria Walanda Maramis, Kamis (13/2/2020), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Minahasa Utara melaksanakan simposium sehari ‘Mengenal Virus Novel Corona dan Aspek Legal Praktik Kedokteran’.
Acara dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Ir Jemmy Kuhu MA, dengan menghadirkan pembicara Dr Christofan Lantu SpP dan DR Dr Erwin Kristanto SpF SH, dengan peserta 70 orang dokter umum dan dokter spesialis serta paramedis yang bekerja di fasilitas kesehatan di Minahasa Utara.
Sekda Minut Jemmy Kuhu membuka kegiatan simposium.
“Virus corona memang sedang menjadi ancaman dimana-mana sehingga pemerintah menyambut positif acara seperti ini sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap penyakit yang sedang mewabah ini,” ujar Sekda Jemmy Kuhu.
Sementara, Ketua IDI Cabang Minahasa Utaru Dr Danny Ngantung SpS menjelaskan, simposium sehari ‘Mengenal Virus Novel Corona dan Aspek Legal Praktik Kedokteran’ dilaksanakan sebagai bagian dari program kerja IDI Cabang Minut.
“Mengingat virus ini baru dan sangat menular sehingga perlu buat para petugas medis sebagai lini pertama dari penangan penyakit untuk mempunyai pengetahuan yang baik serta diharapkan para petugas medis bisa menjadi lini terdepan untuk mencegah banyaknya hoax yang beredar belakangan ini,” jelas Dr Danny.
Para peserta simposium sehari ‘Mengenal Virus Novel Corona dan Aspek Legal Praktik Kedokteran’.
Sekretaris IDI Cabang Minut Dr Harold Sepang, menambahkan tujuan pengambilan judul simposium karena Virus Corona (nCoV) adalah virus baru dan lagi menjadi perbincangan sehingga perlu para petugas medis mengikuti acara seperti ini untuk update ilmu.
Sedangkan aspek legal praktik kedokteran perlu diketahui karena dalam praktik kedokteran, masyarakat bukan hanya menjadi objek melainkan juga subjek penyelenggaraan kesehatan oleh karenanya, penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Simposium ini dengan 4 SKP (Satuan Kredit Profesi) buat dokter yang menjadi peserta,” timpal Dr Harold.
(***/Finda Muhtar)