Manado – Rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka HUT ke-49 Provinsi Sulawesi Utara di Convention Center Novotel Grand Kawanua, Senin (23/9), dipimpin Ketua DPRD Meiva Salindeho Lintang STh, didampingi wakil ketua Sus Sualang Pangemanan, Joudie Watung dan Arthur Kotambunan. Peringatan HUT mengambil tema, ‘Bersama kita satukan semangat dan mantapkan sinergitas pembangunan guna percepatan program MP3EI menyambut Sulut emas 2014 menuju pintu gerbang Indonesia di Asia Pacifik’.
Diawal persidangan Ketua DPRD Sulut Meiva Lintang menyampaikan terima-kasih kepada semua pihak atas terwujudnya provinsi Sulawesi Utara. “Atas nama pimpinan DPRD kami mengucapkan terima-kasih yang setinggi-tingginya kepada hadirin dan semua pihak, rakyat Sulawesi Utara dari Miangas sampai Pinagoluman yang telah berjuang bersama-sama mewujudkan cita-cita provinsi Sulawesi Utara,” ujar Lintang.
Jelasnya, momentum peringatan hari ulang tahun dapat mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, serta terus melakukan instropeksi agar dikemudian hari kita melakukan lebih baik untuk Sulawesi Utara yang kita cintai. Pimpinan dan anggota DPRD menyampaikan selamat kepada Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang dan Wakil Gubernur Dr Djouhari Kansil, yang pada tanggal 20 September 2013 telah berhasil memimpin Sulawesi Utara selama 3 tahun.
“Peringatan HUT Provinsi Sulawesi Utara merupakan wujud apresiasi atas jerih payah pemimpin, masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai pelaku perjuangan bangsa khususnya sejarah Provinsi Sulawesi Utara. Sejarah penetapan HUT Provinsi Sulawesi Utara, dimulai pada permulaan kemerdekaan Republik Indonesia daerah yang berstatus keresidenan dan merupakan bagian Provinsi Sulawesi dengan gubernur GSSJ Sam Ratulangi. Berdasarkan PP nomor 5 tahun 1960, Provinsi Sulawesi dibagi menjadi dua bagian yaitu Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dan Provinsi Sulawesi Utara Tengah. Melalui Keputusan Presiden RI nomor 122-M tahun 1960 tanggal 23 Maret 1960, Arnold Ahmad Baramuli ditunjuk sebagai gubernur kepala daerah tingkat I Sulawesi Utara Tengah. 23 September 1964, Pemerintah RI memberlakukan Undang-undang nomor 13 tahun 1964 yang menetapkan perubahan status daerah Sulawesi Utara Tengah menjadikan Sulawesi Utara dengan daerah otonomi tingkat satu dengan ibukota Manado,” urainya.
Rapat paripurna semakin istimewa setelah dibacakannya atlet berprestasi, pegawai teladan dan siswa berprestasi.
-Kelurahan teladan, Kelurahan Girian Weru 2 Kota Bitung, Lurah Ir Ivone Tamaka.
-Camat berpestasi, Camat Manganitu Kabupaten Sangihe, Rompis SPi dan Camat Girian Kota Bitung Dra Aneke Tumbelaka.
-Atlet berprestasi, pebulutangkis Lilyana Natsir Maramis dan Fernando Dumain dari cabang atletik. Firdaus Lomban, juara badminton sinar dunia cup.
Jimmy Kapantow dari karate, Marcelino dan Romario. Anastasya Inkiriwang dari taekwondo.
-Pegawai teladan tingkat provinsi. Eselon 3, Supriyanto Rumengan SSTp, MSi, kepala bagian pemerintahan umum sekretariat daerah kabupaten Minahasa Selatan. Ir Teguh Kristiati MAP, kepala bagian tata usaha sekretariat daerah kabupaten Bolmong. Oni SIp, MSi, kepala bagian administrasi sekretariat daerah kabupaten Talaud.
-Siswa berpestasi tingkat nasional. Gilbert Karamoy, siswa SMA Negeri 1 Airmadidi Minahasa Utara, sebagai paskibraka nasional pembentang bendera merah-putih. Diana Poluakan, siswa SMA Negeri 1 Manado, sebagai paskibraka nasional pasukan 17. Rosa Tendean, siswa SMA Negeri 9 Binsus Manado medali perak Fisika di OSN. Ricky, SMAN 9 Binsus Manado medali perak pelajaran ekonomi di OSN. Alosius Joshua, SMA Kr Eben Haezar Manado medali perunggu pelajaran Matematika di OSN. Romario, SMA 9 Binsus Manado medali emas cabang olahraga karate.
Sementara Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang pada sambutannya mengatakan, segenap masyarakat senantiasa menjaga persatuan, persaudaraan, kerukunan dan terpenting stabilitas daerah. Gubernur terbaik ini mengungkapkan Sulawesi Utara meraih penghargaan dari pemerintah pusat atas keberhasilan menjaga stabilitas keamanan, kerukunan dan kekeluargaan.
Di bidang otonomi daerah menurut Sarundajang, pemerintah provinsi berhasil memperjuangkan pemekaran di beberapa wilayah. “Dalam 10 tahun terakhir kita sudah meretas pelaksanaan otonomi daerah yang ditandai dengan mekarnya sejumlah kabupaten dan kota, kecamatan bahkan desa dan kelurahan. Lebih khusus dalam 5 tahun terakhir kita menciptakan sejarah baru memperkenalkan provinsi Sulawesi Utara dengan berbagai ivent regional maupun internasional.
Terima-kasih saya sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota DPRD Sulut yang bersama saya, wakil gubernur dan seluruh jajaran pemerintah provinsi bersama-sama membangun dan memberikan kemajuan Sulawesi Utara. Terima-kasih juga kepada seluruh bupati dan walikota yang bersumbangsih membangun daerah,” jelas Sarundajang.
Secara nasional, diuraikannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan kedua sesudah Cina. Indonesia berhasil mempertahankan momentum pembangunan setelah sebelumnya mengalami krisis ekonomi. Sebagai negara bahari Sarundajang yakin konsep pembangunan blue ekonomi sangat cocok diterapkan di Indonesia. Pun, prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI yang diraih pemerintah provinsi akan diikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten dan kota.
“Sebagai negara bahari dengan luas lautan mencapai 80 persen maka konsep pembangunan blue ekonomi perlu dikembangkan. Sinergitas green ekonomi dan blue ekonomi akan memberikan kemajuan lebih pesat bagi Indonesia. Blue ekonomi yang didukung teknolgi mengurangi terkurasnya devisa negara. Saya juga yakin pada pengumuman BPK tahun 2014 nanti beberapa kabupaten dan kota akan meraih opini WTP dalam pengelolahan keuangan daerah. Tahun 2015 diharapkan semua daerah di Sulut akan meraih WTP. Ini bisa diraih melalui komitmen dan kerja keras. WTP berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi melalui kepercayaan berinvestasi. Memperkokoh komitmen membangun tanpa korupsi,” tukas peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini.
“Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima-kasih atas sinergitas yang tercipta antara eksekutif dan legislatif dalam rangka menuntaskan agenda-agenda strategis pembangunan, para anggota Forkopimda serta semua walikota dan bupati dan segenap komponen rakyat Sulawesi Utara. Saya berharap kemitraan ini akan terus berjalan dalam rangka gerak pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sambil terus mengalirkan energi-energi positif dalam rangka memantapkan eksistensi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pacifik, melalui pengembangan program blue ekonomi bersinergi dengan green ekonomi sebagai landasan pacu menuju Sulawesi Utara yang semakin berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,” pungkas Sarundajang.
Rapat paripurna dihadiri Ketua Komisi 11 DPR-RI Olly Dondokambey, Kepala Divisi Humas Mabes POLRI Irjen (Pol) Ronny Sompie SH. MH, Konjen Filipina, sejumlah Rektor, anggota Forkopimda, bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota se-Sulut, mantan penjabat gubernur Lucky Korah, pimpinan instansi vertikal, isteri mantan gubernur, tokoh agama tokoh masyarakat dan undangan umum. (Jerry)
Manado – Rapat paripurna istimewa DPRD dalam rangka HUT ke-49 Provinsi Sulawesi Utara di Convention Center Novotel Grand Kawanua, Senin (23/9), dipimpin Ketua DPRD Meiva Salindeho Lintang STh, didampingi wakil ketua Sus Sualang Pangemanan, Joudie Watung dan Arthur Kotambunan. Peringatan HUT mengambil tema, ‘Bersama kita satukan semangat dan mantapkan sinergitas pembangunan guna percepatan program MP3EI menyambut Sulut emas 2014 menuju pintu gerbang Indonesia di Asia Pacifik’.
Diawal persidangan Ketua DPRD Sulut Meiva Lintang menyampaikan terima-kasih kepada semua pihak atas terwujudnya provinsi Sulawesi Utara. “Atas nama pimpinan DPRD kami mengucapkan terima-kasih yang setinggi-tingginya kepada hadirin dan semua pihak, rakyat Sulawesi Utara dari Miangas sampai Pinagoluman yang telah berjuang bersama-sama mewujudkan cita-cita provinsi Sulawesi Utara,” ujar Lintang.
Jelasnya, momentum peringatan hari ulang tahun dapat mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, serta terus melakukan instropeksi agar dikemudian hari kita melakukan lebih baik untuk Sulawesi Utara yang kita cintai. Pimpinan dan anggota DPRD menyampaikan selamat kepada Gubernur Sulawesi Utara Dr Sinyo Harry Sarundajang dan Wakil Gubernur Dr Djouhari Kansil, yang pada tanggal 20 September 2013 telah berhasil memimpin Sulawesi Utara selama 3 tahun.
“Peringatan HUT Provinsi Sulawesi Utara merupakan wujud apresiasi atas jerih payah pemimpin, masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat sebagai pelaku perjuangan bangsa khususnya sejarah Provinsi Sulawesi Utara. Sejarah penetapan HUT Provinsi Sulawesi Utara, dimulai pada permulaan kemerdekaan Republik Indonesia daerah yang berstatus keresidenan dan merupakan bagian Provinsi Sulawesi dengan gubernur GSSJ Sam Ratulangi. Berdasarkan PP nomor 5 tahun 1960, Provinsi Sulawesi dibagi menjadi dua bagian yaitu Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dan Provinsi Sulawesi Utara Tengah. Melalui Keputusan Presiden RI nomor 122-M tahun 1960 tanggal 23 Maret 1960, Arnold Ahmad Baramuli ditunjuk sebagai gubernur kepala daerah tingkat I Sulawesi Utara Tengah. 23 September 1964, Pemerintah RI memberlakukan Undang-undang nomor 13 tahun 1964 yang menetapkan perubahan status daerah Sulawesi Utara Tengah menjadikan Sulawesi Utara dengan daerah otonomi tingkat satu dengan ibukota Manado,” urainya.
Rapat paripurna semakin istimewa setelah dibacakannya atlet berprestasi, pegawai teladan dan siswa berprestasi.
-Kelurahan teladan, Kelurahan Girian Weru 2 Kota Bitung, Lurah Ir Ivone Tamaka.
-Camat berpestasi, Camat Manganitu Kabupaten Sangihe, Rompis SPi dan Camat Girian Kota Bitung Dra Aneke Tumbelaka.
-Atlet berprestasi, pebulutangkis Lilyana Natsir Maramis dan Fernando Dumain dari cabang atletik. Firdaus Lomban, juara badminton sinar dunia cup.
Jimmy Kapantow dari karate, Marcelino dan Romario. Anastasya Inkiriwang dari taekwondo.
-Pegawai teladan tingkat provinsi. Eselon 3, Supriyanto Rumengan SSTp, MSi, kepala bagian pemerintahan umum sekretariat daerah kabupaten Minahasa Selatan. Ir Teguh Kristiati MAP, kepala bagian tata usaha sekretariat daerah kabupaten Bolmong. Oni SIp, MSi, kepala bagian administrasi sekretariat daerah kabupaten Talaud.
-Siswa berpestasi tingkat nasional. Gilbert Karamoy, siswa SMA Negeri 1 Airmadidi Minahasa Utara, sebagai paskibraka nasional pembentang bendera merah-putih. Diana Poluakan, siswa SMA Negeri 1 Manado, sebagai paskibraka nasional pasukan 17. Rosa Tendean, siswa SMA Negeri 9 Binsus Manado medali perak Fisika di OSN. Ricky, SMAN 9 Binsus Manado medali perak pelajaran ekonomi di OSN. Alosius Joshua, SMA Kr Eben Haezar Manado medali perunggu pelajaran Matematika di OSN. Romario, SMA 9 Binsus Manado medali emas cabang olahraga karate.
Sementara Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang pada sambutannya mengatakan, segenap masyarakat senantiasa menjaga persatuan, persaudaraan, kerukunan dan terpenting stabilitas daerah. Gubernur terbaik ini mengungkapkan Sulawesi Utara meraih penghargaan dari pemerintah pusat atas keberhasilan menjaga stabilitas keamanan, kerukunan dan kekeluargaan.
Di bidang otonomi daerah menurut Sarundajang, pemerintah provinsi berhasil memperjuangkan pemekaran di beberapa wilayah. “Dalam 10 tahun terakhir kita sudah meretas pelaksanaan otonomi daerah yang ditandai dengan mekarnya sejumlah kabupaten dan kota, kecamatan bahkan desa dan kelurahan. Lebih khusus dalam 5 tahun terakhir kita menciptakan sejarah baru memperkenalkan provinsi Sulawesi Utara dengan berbagai ivent regional maupun internasional.
Terima-kasih saya sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota DPRD Sulut yang bersama saya, wakil gubernur dan seluruh jajaran pemerintah provinsi bersama-sama membangun dan memberikan kemajuan Sulawesi Utara. Terima-kasih juga kepada seluruh bupati dan walikota yang bersumbangsih membangun daerah,” jelas Sarundajang.
Secara nasional, diuraikannya, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di urutan kedua sesudah Cina. Indonesia berhasil mempertahankan momentum pembangunan setelah sebelumnya mengalami krisis ekonomi. Sebagai negara bahari Sarundajang yakin konsep pembangunan blue ekonomi sangat cocok diterapkan di Indonesia. Pun, prestasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK-RI yang diraih pemerintah provinsi akan diikuti oleh seluruh pemerintah kabupaten dan kota.
“Sebagai negara bahari dengan luas lautan mencapai 80 persen maka konsep pembangunan blue ekonomi perlu dikembangkan. Sinergitas green ekonomi dan blue ekonomi akan memberikan kemajuan lebih pesat bagi Indonesia. Blue ekonomi yang didukung teknolgi mengurangi terkurasnya devisa negara. Saya juga yakin pada pengumuman BPK tahun 2014 nanti beberapa kabupaten dan kota akan meraih opini WTP dalam pengelolahan keuangan daerah. Tahun 2015 diharapkan semua daerah di Sulut akan meraih WTP. Ini bisa diraih melalui komitmen dan kerja keras. WTP berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi melalui kepercayaan berinvestasi. Memperkokoh komitmen membangun tanpa korupsi,” tukas peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat ini.
“Saya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima-kasih atas sinergitas yang tercipta antara eksekutif dan legislatif dalam rangka menuntaskan agenda-agenda strategis pembangunan, para anggota Forkopimda serta semua walikota dan bupati dan segenap komponen rakyat Sulawesi Utara. Saya berharap kemitraan ini akan terus berjalan dalam rangka gerak pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sambil terus mengalirkan energi-energi positif dalam rangka memantapkan eksistensi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pacifik, melalui pengembangan program blue ekonomi bersinergi dengan green ekonomi sebagai landasan pacu menuju Sulawesi Utara yang semakin berbudaya, berdaya saing dan sejahtera,” pungkas Sarundajang.
Rapat paripurna dihadiri Ketua Komisi 11 DPR-RI Olly Dondokambey, Kepala Divisi Humas Mabes POLRI Irjen (Pol) Ronny Sompie SH. MH, Konjen Filipina, sejumlah Rektor, anggota Forkopimda, bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota se-Sulut, mantan penjabat gubernur Lucky Korah, pimpinan instansi vertikal, isteri mantan gubernur, tokoh agama tokoh masyarakat dan undangan umum. (Jerry)