Kawangkoan, BeritaManado.com — Hukum Tua Desa Kanonang Satu Lucky Kasenda mengatakan bahwa situasi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memicu lahirnya jiwa wirausaha dari masyarakat.
Ditemui di lokasi Pasar Rakyat Vervlog Desa Kanonang Satu, kepada BeritaManado.com, Selasa (26/5/2020) pagi, Hukum Tua Lucky Kasenda menuturkan bahwa dibukanya pasar tersebut tujuannya adalah untuk membatasi warganya tumpah ruah di Pasar Kawangkoan.
“Pandemi COVID-19 mengharuskan warga untuk tidak berada pada kerumunan banyak orang seperti di Pasar Kawangkoan pada situasi mormal. Namun demikian sebagai pemerintah, kami memberikan solusi dengan dibukanya Pasar Rakyat Vervlog ini,” ungkap Kasenda.
Ditambahkannya, selain warga yang berjualan di Pasar Rakyat Vervlog, ada juga warga lain yang membuka usaha jualan makanan namun dengan sistem online.
Selain pasar, Hukum Tua Lucky Kasenda juga membuat terobosan melalui layanan Mini ATM kerja sama dengan program BRILink, dimana fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan warga dengan berbagai kemudahan, diantaranya setoran dan tarik tunai.
“Intinya bahwa apa yang dilakukan ini adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman COVID-19, tanpa memasung hak-hak ekonomi masyarakat untuk berusaha. Namun demikian protokol kesehatan tetap diberlakukan baik bagi pedagang maupun pembeli,” jelas Kasenda.
Mengenai terobosan tersebut, Hukum Tua Lucky Kasenda bahkan pernah didaulat sebagai salah satu pembicara pada Seminar Nasional dengan Tema Desa Dalam Badai COVID-19 yang dilaksanakan dalam bentuk video conference beberapa waktu lalu.
Bahkan, atas pemaparan materinya, Hukum Tua Lucky Kasenda dan jajaran Pemdes Kanonang Satu mendapat apresiasi langsung Sekjen Kemendes RI dan dari institusi pendidikan Universitas Sam Ratulangi.
Pada bagian yang sama, salah satu pedagang Ester Warankiran mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dengan dibukanya Pasar Rakyat Vervlog.
“Bukan soal sedikit atau banyak dagangan yang laku terjual, tetapi bagaimana sebagai masyarakat mau menyikapi situasi Pandemi COVID-19 dengan tetap menyambung hidup. Istilahnya kalau tidak berusaha kerja keras berarti tidak makan,” ujarnya.
Untuk rencana kedepen jika Pandemi COVID-19 telah usai, Pasar Rakyat Vervlog Kanonang Satu sepertinya akan tetap dipertahankan dengan sedikit sentuhan modifikasi pada fisik lapak pedagang dan sistem operasionalnya.
“Bisa saja untuk pasar yang menjual bahan dapur dan sembako dibatasi hingga pukul 10.00 pagi. Setelah itu warga bisa langsung memodifikasi usahanya dengan berjualan kuliner siap saji dan souvenir, mengingat Desa Kanonang Raya adalah penyangga dari objek pariwisata Bukit Kasih,” tandasnya.
(Frangki Wullur)