Tondano, BeritaManado.com — Habis gelap terbitlah terang, demikian sepenggal kalimat yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan dan perjuangan figur Raden Ajeng Kartini.
21 April setiap tahun berjalan, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini dan dalam konteks kehidupan sehari-hari banyak perempuan lintas profesi memaknainya, gak terkecuali sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Minahasa.
Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Glady Kandouw kepada BeritaManado.com, Selasa (21/4/2020) mengatakan bahwa Hari Kartini selayaknya menjadi motivasi bagi kaum perempuan Minahasa khususnya wakil rakyat, untuk menjalankan pengabdian terhadap masyarakat.
“Meski kami kaum perempuan, nanun kami mempunyai cara tersendiri untuk mewarnai kehidupan bangsa dan negara dengan rupa-rupa cara positif, salah satunya dengan menjadi wakil rakyat. Naluri keibuan kami menjadi sesuatu yang unik untuk menggerakkan semua komponen anak bangsa untuk membangun daerah tercinta Minahasa, ungkap Glady Kandouw.
Demikian juga diutarakan Wakil Ketua DPRD Minahasa Okstesi Runtu, dimana sebagai kader perempuan, dirinya dituntut untuk memberikan perhatian khusus kepada aspek-aspek kehidupan kaum perempuan Minahasa.
“Ada begitu banyak problem kehidupan yang bersentuhan dengan lika-liku kaum perempaun Minahasa. Ekaploitasi hingga perdagangan perempuan dibawah umur menjadi salah satu fokus perjuangan sebagai wakil rakyat,” kata Okstesi Runtu.
Secara spesifik, Ketua Komisi II DPRD Minahasa Ivonne Andries juga mengungkapkan bahwa terhadap nasib perempuan Minahasa sangat membutuhkan perhatian pemerintah.
“Program pemberdayaan yang tepat guna tentu akan memberikan manfaat bagi keberadaan kaum perempuan Minahasa itu sendiri. Hanya saja, hal ini membutuhkan komitmen yang kuat dari pemerinrah daerah dan semua stakeholder,” kelas Ivonne Andries.
Dua Anggota DPRD lainnya, masing-masing Debora Sumolang dan Angely Runtu, menterjemahkannya dalam konsep yang bisa direalisasikan pemerintah dalam setiap tahun anggaran.
“Generasi muda Minahasa khususnya kaum perempuan membutuhkan perhatian semua pihak untuk menjaga kehormatan sebagai mahluk sosial. Program strategis melalui pembinaan dan pelatihan seauai minat bakat sepertinya perlu terus ditingkatkan,” kata Debora Sumolang.
Senada dengan itu, Angely Runtu juga menuturkan bahwa kaum muda khususnya perempuan Minahasa harus berani ambil resiko dalam pekerjaan apapun.
“Olahraga, seni budaya, politisi, pengusaha dan lain sebahinya merupakan bidang-bidang pengabdian di masa depan. Untuk sampai kesana, generasi muda saat ini harus dipersiapkan, guna membangun generasi yang kuat,” ujar Angely Runtu.
(Frangki Wullur)