Manado – Tim Asistensi Mabes Polri dipimpin Brigjen Pol Drs. Daniel Pasaribu melaksanakan kunjungan ke Polda Sulut, Selasa (4/12/2018).
Menurut Ketua Tim, kunjungan ke Sulawesi Utara dalam rangka meninjau kesiapan Satuan Kewilayahan dalam menghadapi Pilpres dan Pileg Tahun 2019.
“Kita juga ingin menyamakan presepsi tentang upaya Polri dalam menghadapi berbagai potensi permasalahan sehingga diharapkan seluruh tahapan Pilpres dan Pileg dapat berjalan dengan aman, lancar, tertib dan demokratis,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs. Bambang Waskito saat menerima Tim di aula Tribrata mengatakan, tahun 2019 adalah merupakan tahun berlangsungnya pesta demokrasi.
Pelaksanaan pemilihan anggota legislatif serta pemilihan presiden dan wakil presiden serentak tahun 2019 memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi. Pada kondisi ini, tensi persaingan para pasangan calon untuk mendapatkan simpati masyarakat tentu akan semakin meningkat.
Pada Pilkada tahun 2018 lalu di Sulawesi Utara, secara umum pada saat itu berlangsung dengan tertib, aman dan kondusif. Persaingan antar calon untuk mendapatkan simpati dan suara berlangsung secara wajar. Meski demikian, riak persaingan para calon cukup menghangat.
Berkat kesiap-siagaan dan manajemen pengamanan Polda Sulut pada saat itu, berbagai potensi ancaman Pilkada tahun 2018 dapat diminimalisir dan diatasi.
“Pengalaman baik atas suksesnya pelaksanaan Pilkada tahun 2018 tersebut, tentunya tidak lepas dari monitoring dan asistensi yang dilakukan oleh Mabes Polri,” kata Kapolda.
Menurutnya, kegiatan asistensi merupakan salah satu fungsi yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas Polri.
“Melalui kegiatan asistensi, satker pembina (Mabes Polri) dapat melakukan monitoring dan memberikan arahan-arahan guna meningkatkan efektivitas kerja terhadap langkah-langkah persiapan yang sudah dilaksanakan,” ujar Kapolda.
Polda Sulut sebagai penanggungjawab keamanan di Provinsi Sulawesi Utara, dituntut untuk tidak lengah terhadap berbagai dinamika masyarakat.
“Kepada satwil dan satker teknis Kepolisian, segera lakukan pemetaan terhadap kerawanan-kerawanan sosial yang bersumber dari proses politik maupun sosial kemasyaratakan,” ujarnya di hadapan para PJU dan para Kapolres/ta jajaran serta perwira lainnya.
Kapolda juga mengharapkan setiap anggota Polri dapat berperan sebagai water coolent (pendingin suasana) di tengah-tengah masyarakat, guna menetralisir berbagai intervensi, intimidasi dan provokasi dari pihak-pihak yang hendak memicu terjadinya konflik.
(***/PaulMoningka)