Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar menyambut kedatangan Adriani Bawues di Ruangan SH Sarundajang, Senin (25/4/2022).
Adriani adalah guru honorer dari Pulau Lembeh yang mendapat penghargaan di peringatan Hari Kartini 2022 Bidang Pendidikan tanggal 21 April 2022 di Istana Negara.
Kedatangan guru honorer di SMP Negeri 5 Kelurahan Dorbolaang Kecamatan Lembeh Selatan ini, juga disambut Ketua TP PKK Kota Bitung, Ny Rita Mantiri Rangkudung bersama Forkopimda dan sejumlah pejabat Pemkot Bitung.
Di hadapan Maurits-Hengky, Adriani menceritakan momen saat menerima penghargaan di Istana Negara dan ditanya Ibu Negara, Iriana apa yang menjadi harapan ke depan.
“Dan harapan saya kedepan kiranya nasip saya sebagi tenaga honorer bisa diperhatikan. Dan langsung di jawab oleh Ibu Negara, Insyaallah akan diperhatikan,” kata Adriani.
Mendengar pengalaman Adriani itu, Wali Kota mengaku bangga dan berjanji akan menindaklanjuti apa yang menjadi harapan ke depan Adriani.
“Dan semoga ini menjadi contoh inspirasi kepada para guru tenaga honorer serta ASN terutama kepada kaum perempuan di Kota Bitung. Semoga ini menjadi berkat buat Ibu Adriani dan terus diberkati bersama dengan keluarga,” kata Maurits.
Sementara itu, Adriani dinyatakan layak untuk mendapatkan penghargaan itu atas dedikasinya sebagai guru honorer di SMP Negeri 5 Satap Bitung tepatnya di Kelurahan Doorbolaang Kecamatan Lembeh Selatan dari tahun 2007 sampai sekarang.
Ketika Adriani masuk untuk menggajar di sekolah itu tahun 2007, saat itu Kelurahan Doorbolaang termasuk daerah terpencil yang berhadapan langsung dengan Laut Maluku dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15 Kilo Meter dari Kelurahan Papusungan atau menggunakan jasa perahu taksi dari Pelabuhan Ruko pateten yang memakan waktu dua jam menggarungi lautan Selat Lembeh dan Laut Maluku.
Sejak merantau dari Kepulauan Talaud dan menetap di Kelurahan Doorbolaang tahun 2000, dengan melihat keadaan terlebih khusus di SMP Negeri 15 Satap Bitung yang minim mengajar, yakni hanya terdapat satu tenaga guru PNS yang merangkap sebagai Kepala Sekolah.
Adriani terpanggil untuk mengajar sebagai tenaga guru sukarela dan diberi insentif sebesar Rp 50.000, dengan tugas yang berat diperhadapakan dengan banyaknya angka siswa putus sekolah.
Namun kini, kegigihan perempuan berusia 51 tahun ini membuahkan hasil dan kini anak-anak Kelurahan Doorbolaang mampu melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi serta ia didaulat sebagai salah satu penerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia oleh OASE Kabinet Indonesia Maju.
(***/abinenobm)