Manado, BeritaManado.com — Surat yang dikeluarkan pemerintah kota Manado lewat Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) untuk menutup kantor perusahaan transportasi online di Manado mendapat reaksi yang beragam.
Apalagi, usai surat tersebut dikeluarkan, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Manado dan pihak lainnya langsung melakukan tindakan tegas yaitu penyegelan kantor, Selasa (24/10/2017).
Sikap pemerintah tersebut sangat disayangkan oleh para driver online yang tergabung dalam Go-Online Manado Community (GMC).
Kepada BeritaManado.com, Ketua GMC Christian Yokung mengatakan, meski didemo besar-besaran hingga kantor ditutup, tapi para driver online tidak akan melakukan aksi balasan dan tetap memilih untuk bekerja seperti biasa.
“Kami sangat menyayangkan itu, tapi kami tetap bekerja seperti biasa. Yang perlu dipahami disini adalah, yang ditutup itu kantor, bukan aplikasi. Kami ini perusahaan berbasis aplikasi bukan swalayan, dimana saat kantor ditutup maka transaksi mati. Kalau yang ditutup kantor, maka aplikasi tentu jalan terus,” ujar Christian.
Meski akan tetap beroperasi seperti biasa, diakui Christian, sikap pemerintah kota Manado tersebut tidak memikirkan nasib para driver online dijalanan yang saat bekerja harus berhadapan dengan rasa takut dan ancaman yang bisa muncul kapan saja.
Driver online di Manado ini jumlahnya beribu-ribu. Pemerintah pun kiranya mempertimbangkan itu — Christian Yokung
“Driver online di Manado ini jumlahnya beribu-ribu. Pemerintah pun kiranya mempertimbangkan itu. Kalau soal ijin, kan tinggal yang didaerah, di nasional sudah jelas. Sikap langsung datang ke kantor dan menutup kantor saat itu juga yang sangat kami sayangkan. Ini sangat berpengaruh ke driver online karena driver transportasi konvensional jadi melakukan sweeping hingga melakukan tindakan anarkis ke kami yang driver transportasi online,” tambahnya.
(srisurya)
Baca juga:
- Tak Miliki Izin Pemkot Manado Perintahkan Tutup Go-Jek, Ini Kata RICHARD SUALANG
- Ternyata, Ini Penyebab Aksi Demo Angkot Batal
Manado, BeritaManado.com — Surat yang dikeluarkan pemerintah kota Manado lewat Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) untuk menutup kantor perusahaan transportasi online di Manado mendapat reaksi yang beragam.
Apalagi, usai surat tersebut dikeluarkan, Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Manado dan pihak lainnya langsung melakukan tindakan tegas yaitu penyegelan kantor, Selasa (24/10/2017).
Sikap pemerintah tersebut sangat disayangkan oleh para driver online yang tergabung dalam Go-Online Manado Community (GMC).
Kepada BeritaManado.com, Ketua GMC Christian Yokung mengatakan, meski didemo besar-besaran hingga kantor ditutup, tapi para driver online tidak akan melakukan aksi balasan dan tetap memilih untuk bekerja seperti biasa.
“Kami sangat menyayangkan itu, tapi kami tetap bekerja seperti biasa. Yang perlu dipahami disini adalah, yang ditutup itu kantor, bukan aplikasi. Kami ini perusahaan berbasis aplikasi bukan swalayan, dimana saat kantor ditutup maka transaksi mati. Kalau yang ditutup kantor, maka aplikasi tentu jalan terus,” ujar Christian.
Meski akan tetap beroperasi seperti biasa, diakui Christian, sikap pemerintah kota Manado tersebut tidak memikirkan nasib para driver online dijalanan yang saat bekerja harus berhadapan dengan rasa takut dan ancaman yang bisa muncul kapan saja.
Driver online di Manado ini jumlahnya beribu-ribu. Pemerintah pun kiranya mempertimbangkan itu — Christian Yokung
“Driver online di Manado ini jumlahnya beribu-ribu. Pemerintah pun kiranya mempertimbangkan itu. Kalau soal ijin, kan tinggal yang didaerah, di nasional sudah jelas. Sikap langsung datang ke kantor dan menutup kantor saat itu juga yang sangat kami sayangkan. Ini sangat berpengaruh ke driver online karena driver transportasi konvensional jadi melakukan sweeping hingga melakukan tindakan anarkis ke kami yang driver transportasi online,” tambahnya.
(srisurya)
Baca juga:
- Tak Miliki Izin Pemkot Manado Perintahkan Tutup Go-Jek, Ini Kata RICHARD SUALANG
- Ternyata, Ini Penyebab Aksi Demo Angkot Batal