Manado – Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh 2 Mei 2014 besok, pemerintah dan masyarakat harus mengawasi jalannya pendidikan di Sulawesi Utara (Sulut) sehingga menjadi lebih baik lagi. Hal ini dikatakan ketua terpilih DPC GMNI Kota Manado, Alvian Sumual.
Menurut Sumual, berbagai macam persoalan yang menghambat majunya pendidikan di Sulut diantaranya mahalnya biaya pendidikan. Dimana hal ini menjadi faktor utama yang membuat pendidikan jalan di tempat. Pasalnya ditegaskan Sumual, ketika pendidikan mahal yang dirugikan adalah masyarakan kurang mampu.
“Ketika pendidikan mahal banyak anak-anak yang akan putus sekolah karena tidak mampu. Maka dari itu penting bagi kita selaku masyarakat khususnya pihak pemerintah mengawasi proses pendidikan di daerah ini,” kata Sumual kepada beritamanado.com, Kamis (1/5/2014).
Lanjut Sumual, Pemprov Sulut telah mencanangkan pendidikan gratis. Hanya saja sangat disayangkan masinh sering terjadinya pengutan liar (Pungli) disetiap jenjang pendidikan. Karena itu, GMNI Kota Manado mendesak pemerintah bersama jajaran terkait agar menindak serta memberikan sanksi kepada oknum-oknum dan sekolah yang sengaja melakukan Pungli kepada para siswa dalam bentuk dan motif apapun.
“Kita hayati momentum Hardiknas, jangan ada lagi Pungli, dan mari kita tingkatkan kualitas tenaga pengajar sehingga semakin baik lagi, siapkan infrastruktur pendidikan yang memadai, maka kualitas pendidikan akan meningkat pesat di Sulut,” pesan Sumual. (*/rulandsandag)