Pnt Ir Stefanus BAN Liow
Manado – Lembaga gereja ataupun lembaga keagamaan lainnya sering diseret dalam praktik politik praktis.
Parahnya satu lembaga keagamaan oleh oknum tertentu diklaim memberikan dukungan penuh pada satu calon tertentu. Padahal agama harusnya berada pada posisi yang netral.
Terkait sorotan masyarakat kepada sikap sebagian petinggi GMIM yang dinilai hanya memihak pada satu calon saja, padahal calon yang adalah warga GMIM tidak hanya satu, Ketua Komisi Pria Kaum Bapa GMIM mengatakan bahwa GMIM masih pada posisi netral.
“GMIM tidak memihak kepada salah satu partai politik dan GMIM tidak akan menjadi partai politik,” tegas Pnt Ir Stefanus BAN Liow saat ditemui awak media disela-sela kunjungannya di Kantor KPU Sulut, Senin (12/7/2015).
Meski demikian, ia menjelaskan bahwa menjadi tanggungjawab gereja untuk mengajak jemaatnya menggunakan hak pilih.
“Tapi suatu kewajiban adalah untuk memberi pencerahan, pendidikan politik dan mengajak supaya warga masyarakat Sulut didalamnya warga GMIM dan didalamnya Komisi Pria Kaum Bapa untuk menggunakan hak pilihnya karena satu suara itu menentukan masa depan daerah, masa depan bangsa,” tambah Liow.
Lanjutnya, sudah menjadi tugas bersama untuk menjamin keamanan dan ketertiban sebagai bentuk tanggung jawab bersama demi pilkada yang berintegritas.
“Tentunya juga sebagai warga GMIM kita harus menjaga keamanan dan ketertiban. Sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menghasilkan pelaksanaan pemilukada yang demokratis, jujur, adil dan menghasilkan pemilukada yang berkualitas dan berintegritas,” tutupnya. (srisurya)