Bitung – Puluhan sopir Angkutan Kota (Angkot) yang tergabung dalam Persatuan Angkot Sopir Kota Bitung (Pesat) menggelar aksi penolakan penerapan rayonisasi Angkot, Selasa (29/10). Aksi para sopir ini dimulai dari Pusat Kota menuju Kantor Dishub, Kantor Walikota dan DPRD dengan melakukan konfoi yang diikuti puluhan Angkot.
“Rayonisasi belum tepat untuk diterapkan di Kota Bitung karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan,” kata Irfan Frantigo orator dari Pesat Kota Bitung.
Menurutnya, dari tahun ke tahun Pemkot belum pernah melakukan penambahan jalan yang layak untuk penerapan rayonisasi. “Saat ini hanya ada dua jalan utama di Kota Bitung tanpa jalan alternatif jadi rayonisasi belum tepat untuk diterapkan,” katanya.
Tak hanya itu, kebijakan rayonisasi sama dengan memiskinkan para sopir Angkot dan masyarakat pengguana Angkot. Karena dengan penerapan rayonisasi maka otomatis pendapat sopir akan berkurang setengah.
“Demikian pula dengan pengguna Angkot, akan mengelaurakan biaya dua sampai tiga kali untuk sampai ke tujuan,” katanya.
Pesat sendiri menutut agar kebijakan rayonisasi dihentikan dan dikaji kembali. “Jangan dipaksakan karena kebijakan ini tidak populis dan kami minta agar walikota mendengar aspirasi dari kami,” katanya.
Sementara itu, aksi demo di depan kantor walikota diterima Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Hery Benyamin. Dan Benyamin berjanji akan menyampaikan apa yang disampaikan Pesat ke walikota.
Aksi ini berjalan tertib dan aman dengan pengawalan ratusan aparat kepolisian.(abinenobm)