Bitung, BeritaManado.com – Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Setyo Budiyanto menyambangi PT Samudra Ulam Nusantara, Senin (11/9/2023).
Sebelumnya, Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Jan de Fretesa juga telah mendatangi lokasi perusahaan untuk melihat langsung proses pengungkapan penyebab keracunan puluhan karyawan perusahaan perikanan yang berlokasi di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari.
Kedatangan Kapolda didampingi Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa SIK untuk melihat langsung lokasi yang menyebabkan puluhan karyawan dilarikan ke rumah sakit diduga keracunan zat beracun.
Kapolda bersama Kapolres serta sejumlah pejabat Polres Bitung langsung mengecek ruangan yang menjadi lokasi puluhan karyawan mengalami pusing dan mual sebelum ditarikan ke rumah sakit.
Kepada sejumlah Wartawan, Kapolda menyampaikan jika pihaknya masih sementara bekerja untuk mengungkap kasus dugaan keracunan zat beracun.
“Kasus ini masih dalam proses penyelidikan. Tim lagi bekerja untuk mengecek, apakah ada terpapar bahan-bahan kimia atau dalam bentuk keracunan lainnya, sehingga menyebabkan banyak korban,” Setyo.
Setyo juga menyatakan, belum bisa memastikan lebih jauh penyebab karyawan PT Samudra Ulam Nusantara yang mengalami gangguan kesehatan saat bekerja.
“Sumbernya apa dan bagaimana, itu semua masih dalam proses penyelidikan tim gabungan,” katanya.
Ia juga menyatakan, berdasarkan pengecekan terakhir, puluhan korban yang sempat dirawat di beberapa rumah sakit telah kembali ke rumah masing-masing.
Bahkan kata dia, Tim Kesehatan Polda Sulut telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan melakukan pengambilan sampel darah kepada korban untuk mengetahui perkembangan kesehatan korban.
“Kita ingin memastikan tidak ada dampak kesehatan jangka panjang terhadap para korban. Makanya, tim kesehatan juga kita turunkan,” katanya.
Terkait penutupan sementara perusahaan, Setyo menyatakan, bakal berkoordinasi lagi. Mengingat pihaknya belum bisa memastikan apakah lokasi pabrik sudah aman bagi kesehatan karyawan.
“Nanti di koordinasi lagi ya. Yang pasti harus memperhatikan aspek kesehatan,” katanya.
(abinenobm)