BITUNG—Akibat tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya, dua unit armada pemadam kebakaran (Damkar) Kota Bitung nyaris dibakar warga. Pasalnya, dalam kejadian kebakaran beberapa waktu lalu di wilayah Asikin Kelurahan Madidir Ure Kecamatan Madidir, dua unit Damkar yang dikirimkan Pemkot Bitung melakukan pemadaman tidak dapat difungsikan untuk melakukan pemadaman api.
Akibatnya, salah satu rumah warga diwilayah tersebut ludes diamuk sijago merah tanpa ada aksi pemadadam dari dua unit Damkar yang tiba di lokasi kejadian. Dan warga mengaku hanya melakukan aksi pemadaman dengan menggunakan sarana seadanya sehingga api tidak menjalar ke rumah lain.
“Kami sangat kesal, karena dua armada Damkar yang datang tidak dapat difungsikan karena katanya rusak, padahal waktu itu api masih bisa dipadamkan karena belum melalp seluruh bangunan,” kata salah satu warga yang enggan memberitahukan identitasnya.
Wargapun kesal dan mulai mengejar para personil Damkar karena kendaraan yang didatangkan tidak dapat difungsikan. Sedangkan api semakin besar melalap bangunan dan ditakutkan akan menjalar ke bangunan lainnya dikompleks tersebut.
“Kendaraan yang satu tidak dapat menyeprotkan air, sedangkan yang satunya lagi katanya tangki dalam keadaan bocor dan ini yang membuat kami kesal. Dan ada warga yang mulai memprofikasi untuk merusak hingga mengancam akan membakar,” katanya.
Namun niat warga tersebut hanya wacana semata, karena api dapat dipadamkan kendati hanya menggunakan alat seadanya. “Andaikan api merembet ke bangunan lain, pastu dua armada Damkar tersebut ikut dibakar warga,” ujar warga lain.
Sementara itu Kaban Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bitung, Jopy Sarante ketika coba dikonfirmasi soal kejadian tersebut tidak membuahkan hasil. Kendati sudah coba dihubungi via telepon namun sayang Sarante enggan untuk menjawab, padahal terdengar nada panggil.
Menaggapi kejadian tersebut, salah satu personil LSm Lembeh Bersatu, Muzakhir Boven mengaku sangat menyangkan sekaligus memperingati pihak Pemkot Bitung soal Damkar yang dimiliki. “Siapa yang tidak bakal marah jika armada yang diharapkan datang membantu melakukan pemadaman malah tidak dapat difungsikan, jadi wajarlah jika warga kesal hingga mengancam akan melakukan pembakaran,” kata Boven.
Boven sendiri mengaku tidak akan menyalahkan warga jika suatu saat ada armada Damkar yang dirusak karena tidak dapat difungsikan. Karena menurutnya, selama ini warga setiap bulan selalu taat membayar pajak namun pelayanan yang diberikan Pemkot Bitung tidak maksimal, salah satu contoh upaya meredam setiap kejafian kebakaran.
“Lalu dikemanakan uang pajak yang setiap bulan rutin ditagih lurah dan kepala lingkungan jika kenyataanya warga tidak mendapatkan layanan dasar seperti jaminan pemadaman ketika terjadi kebakaran,” katanya.(en)