MANADO – Kesal dengan konversi minyak tanah ke gas LPG yang tidak dilakukan dengan baik oleh Pemerintah dan PT Pertamina. Di mana banyak masyarakat yang belum mendapatkan kompor gas gratis. Bahkan, saat ini telah terjadi kelangkaan tabung gas isi ulang baik yang tiga kilogram maupun yang 12,5 kilogram.
Menyikapi hal ini, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kecamatan Wenang, melalui Wakil Ketua PAC GAMKI Wenang, Geraldy Saliim, menuding, pemerintah, dan PT Pertamina telah melakukan pembohongan publik.
” Waktu sosialisasi gas LPG, pemerintah dan PT Pertamina bilang lebih murah, tak ada kelangkaan gas, malahan waktu itu masyarakat tidak mau memakai gas seakan-akan dipaksa. Sekarang yang terjadi kelangkaan tabung gas, dan minyak tanah sekaligus. Ini khan namanya melakukan pembohongan ke masyarakat, ” ujarnya.
Sementara itu, Peatrix Darondo, Wakil Sekretaris PAC GAMKI Wenang, meminta kepada pemerintah dan PT Pertamina agar bertanggungjawab terhadap kelangkaan gas LPG dan minyak tanah. ” Khan kasian masyarakat sekarang menjadi bingung. Apalagi gas 3 kilogram yang sesuai ketentuan harganya hanya Rp 15 ribu per tabung, kini harganya sudah melonjak hingga Rp 20 ribu. Apa-apaan ini? ” ujarnya mempertanyakan.(jor)