Karnaval Figura dipimpin Pdt Eva Gedoan Lumingkewas STh (foto beritamanado.com)
Manado – Karnaval Figura yang merupakan tradisi asli warga Minahasa masih dipertahankan jemaat GMIM Agape Malendeng.
Minggu (18/1/2015) siang, majelis berbaur dengan jemaat dipimpin ketua BPMJ Pdt Eva Gedoan Lumingkewas STh dengan berbagai macam busana mengunjungi jemaat sambil menyanyikan lagu-lagu rohani. Tradisi figura mengharuskan kaum pria menggunakan busana wanita, begitupula sebaliknya wanita menggunakan busana pria.
Figura GMIM Agape Malendeng Dilakoni Majelis dan Pelayan Khusus (foto beritamanado.com)
Menurut Pdt Eva Gedoan Lumingkewas, tradisi figura rutin dilaksanakan setiap tahun mengakhiri bulan Januari oleh jemaat GMIM Agape Malendeng. Figura sebagai budaya khas Minahasa yang berasal dari Portugis perlu dipertahankan.
“Figura sebagai tradisi unik dan lucu ini perlu dipertahankan sebagai kekayaan budaya daerah Minahasa. Uang hasil sumbangan yang terkumpul untuk gereja yang kebetulan masih tahap pembangunan”, tutur Pdt Eva.
Diiringi musik tambur dan berbagai alat musik lainnya, rombongan figura berjalan mengelilingi kampung Malendeng di perumahan Malendeng Residence dan sekitarnya. Tentu saja parade ini mengundang tawa setiap warga yang melihatnya. (jerrypalohoon)
Karnaval Figura dipimpin Pdt Eva Gedoan Lumingkewas STh (foto beritamanado.com)
Manado – Karnaval Figura yang merupakan tradisi asli warga Minahasa masih dipertahankan jemaat GMIM Agape Malendeng.
Minggu (18/1/2015) siang, majelis berbaur dengan jemaat dipimpin ketua BPMJ Pdt Eva Gedoan Lumingkewas STh dengan berbagai macam busana mengunjungi jemaat sambil menyanyikan lagu-lagu rohani. Tradisi figura mengharuskan kaum pria menggunakan busana wanita, begitupula sebaliknya wanita menggunakan busana pria.
Figura GMIM Agape Malendeng Dilakoni Majelis dan Pelayan Khusus (foto beritamanado.com)
Menurut Pdt Eva Gedoan Lumingkewas, tradisi figura rutin dilaksanakan setiap tahun mengakhiri bulan Januari oleh jemaat GMIM Agape Malendeng. Figura sebagai budaya khas Minahasa yang berasal dari Portugis perlu dipertahankan.
“Figura sebagai tradisi unik dan lucu ini perlu dipertahankan sebagai kekayaan budaya daerah Minahasa. Uang hasil sumbangan yang terkumpul untuk gereja yang kebetulan masih tahap pembangunan”, tutur Pdt Eva.
Diiringi musik tambur dan berbagai alat musik lainnya, rombongan figura berjalan mengelilingi kampung Malendeng di perumahan Malendeng Residence dan sekitarnya. Tentu saja parade ini mengundang tawa setiap warga yang melihatnya. (jerrypalohoon)