TOMOHON – Meski sebelumnya aktivitas Gunung Lokon di Sulut sempat menurun, kini meningkat lagi di periode delapan jam terjadi gempa vulkanik hingga mencapai 119 kali.
“Aktivitas kegempaan meningkat signifikan dibanding hari-hari sebelumnya. Gempa yang terekam berlanjut terus-menerus hingga delapan jam,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, Senin (10/10).
Farid menjelaskan, peningkatan kegempaan terjadi sejak pukul 00.00 WITA-06.00 WITA. Di periode enam jam ini terjadi sebanyak 84 kali gempa. Di mana 28 kali gempa dikategorikan gempa vulkanik dalam dan 56 kali gempa lainnya dikategorikan gempa vulkanik dangkal.
“Sekitar 35 gempa lainnya masih tercatat di tromol. Peningkatan kegempaan ini, bisa saja memicu terjadinya letusan,” ucapnya.
Farid menambahkan, saat letusan Gunung Lokon tanggal 14 Juli 2011, gempa berlangsung terus-menerus selama 16 jam lebih. Setelah itu baru meletus.
“Frekwensi gempa sekarang ini sudah berlangsung selama delapan jam, dan kemudian berhenti lagi dan hanya tampak tremor dan gempa harmoni,” ujarnya.
Beruntung, setelah terjadi peningkatan kegempaan ada asap yang keluar dari kawah Tompaluan yang mengindikasikan sedikit demi sedikit energi dilepaskan. Kalau tidak ada asap kawah letusan sangat mungkin terjadi, kata Farid.
Meski demikian, menurut dia, perkembangan kegempaan Gunung Lokon setiap saat akan terus diamati dan dilaporkan ke Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung. Begitupun dengan Pemerintah Kota Tomohon melalui Ketua Tanggap Darurat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, kondisi terkini sudah dilaporkan.
“Informasi peningkatan aktivitas Gunung Lokon akan kami evaluasi lagi. Memang agak berhenti kegempaannya. Tapi bukan berarti sudah normal lagi,” paparnya.(niel)