Airmadidi—Puluhan Pecinta Alam (PA) dari berbagai organisasi kepecintalaman di Sulut dengan antusias menyimak dan mendengar setiap penjelasan soal materi arung jeram. Bahkan para peserta ini begitu antusias ketika mereka dipersilaka untuk lengsung mempraktekkan apa yang barusan didengar.
Secara bergantian puluhan peserta ini terjun ke sungai dan menunggu lemparan tali dari peserta lain yang bertugas sebagai rescue diatas perahu karet. Kemudian menunjukkan cara mengangkat rekannya dari dalam air kedalam perahu. Itulah kegiatan dihari pertama kegiatan Coaching Clinic Arung Jeram Sulut 2012 yang digelar Mapala Unima di Sungai Sawangan Desa Sawangan Kecamatan Airmadadi, Jumat (23/3).
“Ini baru materi awal karena dihari pertama ini peserta baru mendapatkan materi dasar dalam berarung jeram. Mulai dari berenang dijeram, menolong rekan yang jatuh dengan menggunakan tali lempar,” kata Katua Panitia CCAJS 2012, Juliani Monica Boyoh.
Menurut Boyoh, CCAJS 2012 ini sendiri digelar dari tanggal 23 hingga 25 Maret, dengan manghadirkan pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Pusat, Lody Korua sebagai pemateri. Serta sejumlah penggiat arung jeram dari Desa Timbukar Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, ikut juga berbagi ilmu dengan para PA di Sulut.
“Tujuan kegiatan ini tak lain untuk menyamakan presepsi dan pemahaman soal berarung jeram. Mulai dari prosedur persiapan hingga pengarungan dan melakukan rescue di sungai,” kata Boyoh.
Sementara itu, salah satu pendamping pemateri, Joshua Noya berharap dengan CCAJS 2012 ini kecelakaan di dunia arung jeram Sulut bisa semakin diminimalis. Karena menurutnya, para peserta dijarkan berbagai hal yang menyangkut arung jeram.
“Mulai dari pengenalan alat, cara pengarungan hingga rescue kita berikan kepada peserta dengan harapan kedepannya tidak ada lagi tahapan, apalagi prosedur yang terlewatkan dalam mengeluti kegiatan ini,” ujar Noya.
Hadir juga dalam palatihan ini, Katua FKPA Sulut, Fany Dion Luntungan memberikan suport kepada peserta dan panitia. “Ini merupakan pelatihan yang harus disuport dan saya berharap kedepanya bukan hanya arung jeram tapi kegiatan lainnya seperti rock climbing, caving dan lainnya juga dilakukan pelatihan secara bersama-sama,” kata Luntungan.(en)