Bitung, Beritamanado.com – Anggota DPRD Sulut, Fabian Kaloh mengapresiasi kebijakan Pemkot Bitung membantu Lansia lewat bantuan tunai sebesar Rp300 ribu per orang.
BACA JUGA: Pademi Covid-19, Give Mose Urai Bansos yang Diterima Masyarakat Bitung
Namun sayangnya kata dia, kebijakan yang sangat baik itu dianggap tidak adil karena tidak semua Lansia merasakannya serta jumlah terlalu kecil jika dibandingkan dengan anggaran yang tersedia.
“Harusnya Rp600 ribu per Lansia, bukan hanya Rp300 ribu. Nominal itu terlalu kecil dan harus semua Lansia dapat tanpa terkecuali,” kata Fabian, Kamis (11/06/2020).
Jika anggaran yang disiapkan kurang, kata mantan birokrat Pemkot Bitung ini, masih ada dana kelurahan yang bersumber dari DAU APBN bisa ditambahkan untuk membantu para Lansia di Kota Bitung.
“Kalau mau membantu jangan tanggung-tanggung, apalagi ini Lansia yang tak lain adalah orang tua kita. Kan tidak logis, penerima Bantuan Sosial Langsung atau BST saja jumlanya Rp600 ribu per orang, masak Lansia hanya Rp300 ribu,” katanya.
Ditambah lagi kata dia, dari hitungan kasar, alokasi anggaran yang digeser Pemkot Bitung untuk penanganan pencegahan covid-19 cukup besar dan masih memungkinkan jika tiap Lansia menerima Rp600 ribu per orang.
“Saya berharap Pemkot Bitung mengkaji kembali kebijakn yang patut diapresiasi ini dengan menambah jumlah penerima serta besaran nominalnya,” katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Sosial Pemkot Bitung, Give Mose, semua Lansia di Kota Bitung bakal menerima bantuan laangsung itu dengan total anggaran yang disiapkan untuk tahap pertama sebesar Rp3.951 miliar.
“Saat ini kami masih sementara mendata Lansian yang tahun ini genap berusia 60 tahun agar dimasukkan sebagai calon penerima untuk tahap berikutnya,” kata Give.
Adapun Lansia yang menerima bantuan uang tunai sebesar Rp300 ribu kata dia, adalah yang tidak terdaftar dalam bantuan yang sumber dananya dari APBN seperti PKH serta BST, juga harus berKTP Kota Bitung.
“Soal besaran atau nominal bantuan, itu sesuai dengan SK Wali Kota dan memang saat ini hanya sebesar Rp300 ribu per Lansia,” katanya.
(abinenobm)