Manado – Kendati Alm Franky ‘Kengkang’ Kowaas telah tiada, namun aksi kemanusian tetap dilakukan Waraney Rafting.
Buktinya, saat banjir mulai menggenangi sejumlah pemukiman di Manado, Jumat (01/02/2019), Waraney Rafting yang dirintis Alm Kengkang dengan istri, Nanvie Tagah langsung menurunkan tiga unit perahu dan personil membantu evakuasi warga.
Dipimpin langsung Nanvie, tim Search and Rescue (SAR) menyisir membantu evakuasi korban banjir di wilayah Kelurahan Mahawu Manado.
Dari informasi, Nanvie yang juga adalah Ketua Kawanua Paragliding Club ini menolong para korban banjir Manado, bersama sepuluh kapten perahu handal yang terlatih di sungai arus deras Nimanga Timbukar.
Tim ini bergabung dengan tim Kawanua Paragliding Club berhasil mengevakuasi ratusan korban banjir yang terperangkap di atap rumah maupun di lantai atas di rumah-rumah di kelurahan Tikala, Sumompo Aspol Simpony, Sindulang Kampung Kopi.
Bak mewarisi keberanian Alm Kengkang, tim Nanvie juga berhasil mengevakuasi seorang nenek sore hari setelah terperangkap seharian di rumahnya, sehingga nenek tersebut bisa dibawa langsung ke rumah sakit Malalayang karena menderita Hipotermia.
Aksi ini sangat diapresiasi oleh banyak pihak termasuk Lurah Mahawu dan Kapolsek Tuminting, bahkan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkot Manado, Erwin Kontu juga salut akan bantuan ini.
“Saya melihat banyak sekali orang-orang yang terlibat membantu dalam musibah banjir kali ini, dan ibu Nanvie Tagah juga terlihat turun di lokasi, atas bantuan ini kami dari Pemkot Manado juga mengucapkan terima kasih,” kata Erwin.
Diketahui juga, tindakan kemanusiaan seperti ini sudah mendarah daging dalam keluarga Kowaas-Tagah, bahkan, Alm Franky Kowaas juga melakukan penyelamatan banyak korban banjir dan longsor di Manado pada bencana 15 Januari 2014 yang lalu.
Sekarang istri almarhum menerjunkan juga dua anak mereka Lauhin dan Liemmei untuk turut serta dalam kegiatan SAR Jumat lalu.
(abinenobm)