Manado – Forum Wartawan DPRD (FORWARD) Sulut, Rabu (21/12/2016) sore, memilih anggota DPRD Sulut terbaik dari beberapa kategori berlabel FORWARD AWARD 2016.
Pemilihan dengan cara polling melibatkan 33 dari 55 anggota FORWARD Sulut menghasilkan pemenang di 6 kategori yakni: kategori Paling Kritis, kategori Paling Disiplin/Rajin, kategori Paling Kontroversi, kategori Terfavorit, kategori Terbaik dan kategori Termalas.
Pemilihan diawali dengan pengusulan calon oleh masing-masing anggota Forward. Dari nama-nama anggota DPRD yang terjaring di masing-masing kategori, kemudian masing-masing anggota Forward kembali menyebutkan satu nama anggota dewan. Dari nama-nama yang disebutkan kemudian dicari tiga nama terbanyak masuk sebagai kandidat.
Satu dari tiga kandidat peraih suara terbanyak di masing-masing kategori ditetapkan sebagai pemenang FORWARD AWARD 2016.
Hasil polling menghasilkan Julius Jems Tuuk (PDIP) pemenang di kategori anggota dewan Paling Kritis menyisihkan dominasi lainnya yakni, Denny Sumolang (PKPI) dan Felly Runtuwene (Nasdem).
Di kategori Paling Disiplin dan Paling Rajin dimenangkan oleh Ferdinand Mewengkang (Gerindra) yang menyisihkan Ferdinand Mangumbahang (Gerindra) serta Andrei Angouw (PDIP) dan Rocky Wowor (PDIP) yang memiliki jumlah suara sama.
Kategori Terfavorit: Wenny Lumentut (Gerindra), disusul Jems Tuuk (PDIP) di posisi kedua dan Amir Liputo (PKS) posisi ketiga.
Sementara di kategori Legislator Terbaik menghasilkan 3 nama yakni: Jems Tuuk (PDIP), Wenny Lumentut (Gerindra) dan Amir Liputo (PKS).
Menarik, selain 4 kategori positif, FORWARD AWARD 2016 juga memilih legislator Paling Kontroversi dan legislator Termalas.
Di kategori Paling Kontroversi berada di posisi pertama Marvel Dicky Makagansa (PDIP), disusul Kristovorus Deky Palinggi (Golkar) dan Marthen Manopo (Demokrat).
Sementara di kategori yang paling tidak disukai yakni kategori Termalas, terpilih Eva Sarundajang (PDIP) berada di urutan pertama, disusul Mursan Ardiansyah Imban (PAN) dan Marlina Moha Siahaan (Golkar).
Ketua FORWARD Sulut, Raymond Legi mengatakan, pemilihan berdasarkan indikator-indikator yang disepakati seluruh wartawan yang hadir.
“Misalnya Legislator Terkritis indikator diantaranya sering berbicara di forum, pernyataan bernilai untuk kepentingan masyarakat, kritis terhadap kebijakan eksekutif. Termalas: malas hadir, malas berbicara. Terkontroversi: sempat menjadi berita heboh, gaya hidup. Favorit: terbuka dengan pers, mudah dikonfirmasi dan lainnya,” jelas Raymond Legi. (JerryPalohoon)