Tomohon – Tujuan yang ingin dicapai dalam simulasi serta pengukuhan tim siaga bencana diantaranya untuk membentuk jejaring berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, untuk mengorganisir potensi masyarakat agar terlatih dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan memperkuat hubungan sosial antar anggota masyarakat.
Demikian diungkap Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat simulasi dan pembentukan serta pengukuhan tim kampung siaga bencana Kelurahan Kinilow dan Kinilow I di lapangan eks Rindam, Jumat (10/10/2014). ”Kesiapsiagaan masyarakat menjadi pokok kegiatan ini karena dengan kesiapsiagaan masyarakat dapat merencanakan suatu tindakan mengurangi akibat suatu bencana. Tim kampung siaga ini sangat penting untuk mempersiapkan kegiatan baik pra bencana, pada saat tanggap darurat dan pasca bencana yang menjadi bagian yang tak terpisahkan antar tahap satu dengan tahap yang lain,” ungkapnya.
Dikatakannya, kesinambungan kampung siaga bencana harus dimonitor dan jangan sampai hanya aktif di saat awal tetapi pasif d isaat selanjutnya atau bahkan tidak berjalan di saat terjadi bencana. “Kami berharap kampung siaga bencana manfaatnya bias dirasakan oleh masyarakat yaitu diantaranya masyarakat menjadi terlatih dalam penangulangan bencana, masyarakat tahu tentang pengetahuan kebencanaan baik sebelum hingga sesudah bencana secara benar serta memandirikan masyarakat agar mampu merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sendiri dalam kesiapsiagaan penangulangan bencana,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Kasubid Kerjasama Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI Drs Victorius Siahaan, Kepala Dinas Sosial Sulut Drs Star Wowor MSi, kalangan DPRD Kota Tomohon, Danramil Tomohon Kapten InfF Feky Welang, Jajaran Pemkot Tomohon serta peserta simulasi dan pembentukan kampung siaga bencana. (ray)
Tomohon – Tujuan yang ingin dicapai dalam simulasi serta pengukuhan tim siaga bencana diantaranya untuk membentuk jejaring berkaitan dengan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat, untuk mengorganisir potensi masyarakat agar terlatih dalam kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan memperkuat hubungan sosial antar anggota masyarakat.
Demikian diungkap Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat simulasi dan pembentukan serta pengukuhan tim kampung siaga bencana Kelurahan Kinilow dan Kinilow I di lapangan eks Rindam, Jumat (10/10/2014). ”Kesiapsiagaan masyarakat menjadi pokok kegiatan ini karena dengan kesiapsiagaan masyarakat dapat merencanakan suatu tindakan mengurangi akibat suatu bencana. Tim kampung siaga ini sangat penting untuk mempersiapkan kegiatan baik pra bencana, pada saat tanggap darurat dan pasca bencana yang menjadi bagian yang tak terpisahkan antar tahap satu dengan tahap yang lain,” ungkapnya.
Dikatakannya, kesinambungan kampung siaga bencana harus dimonitor dan jangan sampai hanya aktif di saat awal tetapi pasif d isaat selanjutnya atau bahkan tidak berjalan di saat terjadi bencana. “Kami berharap kampung siaga bencana manfaatnya bias dirasakan oleh masyarakat yaitu diantaranya masyarakat menjadi terlatih dalam penangulangan bencana, masyarakat tahu tentang pengetahuan kebencanaan baik sebelum hingga sesudah bencana secara benar serta memandirikan masyarakat agar mampu merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sendiri dalam kesiapsiagaan penangulangan bencana,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Kasubid Kerjasama Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI Drs Victorius Siahaan, Kepala Dinas Sosial Sulut Drs Star Wowor MSi, kalangan DPRD Kota Tomohon, Danramil Tomohon Kapten InfF Feky Welang, Jajaran Pemkot Tomohon serta peserta simulasi dan pembentukan kampung siaga bencana. (ray)