Manado, BeritaManado.com — Potensi wisata di Kabupaten Kepulauan Talaud, daerah di Sulawesi Utara (Sulut) yang berbatasan langsung dengan negara Filipina sangat besar.
Hanya saja, potensi wisata baik darat maupun laut belum tergali dan dipromosikan dengan maksimal.
Padahal, potensi tersebut sangat bisa mempengaruhi sektor perekonomian warganya, sebut saja perikanan, apalagi profesi nelayan memang merupakan salah satu mata pencaharian andalan di sana.
Itu sebabnya, Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Elly Engelbert Lasut yang akrab disapa E2L saat ini membuka ruang kerja sama dengan banyak pihak demi memajukan perekonomian Talaud dari berbagai sektor.
Untuk maksud tersebut, Elly Lasut beserta jajaran mengunjungi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Senin (29/3/2021) dan disambut langsung oleh Kepala KPw Bank Indonesia Sulut Arbonas Hutabarat dan jajaran.
Pada kesempatan tersebut, Elly Lasut menjelaskan, produksi ikan Tuna yang asalnya dari Talaud pada 2020 lalu mencapai 500,24 ton.
Namun hasil yang diterima tidak maksimal karena terkendala dengan jalur distribusi yang mana ikan tersebut harus dikirimkan dulu ke Bitung atau Manado sehingga memakan waktu yang cukup lama dan tentu berpengaruh pada kualitas ikan.
Padahal secara geografis, letak Talaud sangat dekat dengan Filipina sehingga waktu yang dibutuhkan untuk ke General Santos (Gensan) Filipina lebih cepat yang memungkinkan kualitas ikan bisa lebih terjaga.
“Dikirimkan ke Bitung dan Manado itu seharga Rp46ribu. Berbeda dengan dikirimkan langsung ke Filipina seharga Rp125ribu. Jika dikalikan dengan 500,24 ton maka selisih harganya berbeda sekali,” ujar Elly Lasut.
Potensi sektor perikanan di Talaud yang begitu besar ini pun dikatakan Bupati Elly merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh para investor agar sama-sama saling menguntungkan dan tentu bermanfaat bagi warga Talaud.
Bicara tentang investor, dalam kunjungan ke BI tersebut, Elly berharap potensi tersebut dapat turut disertakan ke program yang ada di Bank Indonesia khususnya yang bertujuan untuk ikut mendorong optimalisasi pengembangan ekonomi daerah seperti Regional Investor Relations Unit (RIRU).
Sementara, Arbonas Hutabarat mengatakan, RIRU merupakan inovasi yang dibuat untuk menggali dan mengoptimalkan potensi di sektor ekonomi.
Perkembangan terkait RIRU juga diperbarui di website BI sehingga dapat diakses oleh publik.
“Regional Investor Relations Unit (RIRU) berkaitan dengan kabupaten kota. Kami selalu update data ekonomi Sulut, guna bisa mempromosikan kabupaten kota,” kata Arbonas.
(srisurya)