Manado– Terpuruknya kondisi Bangsa Indonesia saat ini tak lepas dari lemahnya peran gereja, mengingat gereja yang ada saat ini terjebak dengan rutinitasnya semata. Padahal bila gereja mau berperan aktif dalam memikirkan kondisi bangsa, diyakini bangsa Indonesia akan lebih maju. Hal tersebut diutarakan anggota DPR-RI Edwin Kawilarang.
“Seharusnya gereja tidak hanya membiarkan Pendeta-Pendetanya berkhotbah secara Alkitabiah, melainkan mereka perlu menghimbau dan mempersiapkan umat Kristen untuk terlibat aktif dalam memperbaiki kondisi bangsa yang saat ini terpuruk ke dalam kemiskinan akibat kenakalan para elit politiknya, yang sebenarnya beberapa diantaranya adalah anggota gereja. Buktinya, kasus GKI Jasmin, tak tuntas oleh pemerintah hingga hari ini,” beber Kawilarang.
Dirinya juga menjelaskan bilamana saat ini gereja ikut terlibat aktif dalam mengontrol beberapa anggotanya yang saat ini Tuhan percayakan untuk menjadi pemimpin baik di bidang politik maupun di ekonomi dan lainnya, pasti tidak akan ada para pemimpin yang nakal.
Kawilarang sendiri mengaku dalam ceramahnya maupun aktifitas pelayananya selalu mengkritik kondisi aktifitas gereja saat ini yang dinilainya terlalu seremoni. “Yang dibutuhkan saat ini adalah tindakan, tidak hanya sekedar bicara, mengingat terlalu banyak orang bicara yang telah merusak Indonesia,” tegas Kawilarang.
Manado– Terpuruknya kondisi Bangsa Indonesia saat ini tak lepas dari lemahnya peran gereja, mengingat gereja yang ada saat ini terjebak dengan rutinitasnya semata. Padahal bila gereja mau berperan aktif dalam memikirkan kondisi bangsa, diyakini bangsa Indonesia akan lebih maju. Hal tersebut diutarakan anggota DPR-RI Edwin Kawilarang.
“Seharusnya gereja tidak hanya membiarkan Pendeta-Pendetanya berkhotbah secara Alkitabiah, melainkan mereka perlu menghimbau dan mempersiapkan umat Kristen untuk terlibat aktif dalam memperbaiki kondisi bangsa yang saat ini terpuruk ke dalam kemiskinan akibat kenakalan para elit politiknya, yang sebenarnya beberapa diantaranya adalah anggota gereja. Buktinya, kasus GKI Jasmin, tak tuntas oleh pemerintah hingga hari ini,” beber Kawilarang.
Dirinya juga menjelaskan bilamana saat ini gereja ikut terlibat aktif dalam mengontrol beberapa anggotanya yang saat ini Tuhan percayakan untuk menjadi pemimpin baik di bidang politik maupun di ekonomi dan lainnya, pasti tidak akan ada para pemimpin yang nakal.
Kawilarang sendiri mengaku dalam ceramahnya maupun aktifitas pelayananya selalu mengkritik kondisi aktifitas gereja saat ini yang dinilainya terlalu seremoni. “Yang dibutuhkan saat ini adalah tindakan, tidak hanya sekedar bicara, mengingat terlalu banyak orang bicara yang telah merusak Indonesia,” tegas Kawilarang.