Manado – Dua pemuda asal Sulawesi Utara, Harsen Roy Tampomuri dan Cynthia Sandra Tidajoh melalui Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di utus sebagai delegasi Indonesia dalam kegiatan ASEAN-JENESYS 2016.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah Jepang melalui Kemlu Jepang dan Japan International Cooperation Center (JICE). Dalam program ini setiap peserta mendapatkan pendanaan penuh dari pemerintah Jepang.
Program ASEAN-Japan East Asia Network of Exchange and Youths (ASEAN-JENESYS) dicanangkan pemerintah Jepang dalam rangka membangun solidaritas di Asia Timur serta Asia Tenggara.
Selama 9 hari sejak tanggal 24 Oktober 2016, peserta mengelilingi beberapa kota strategis di Jepang seperti Tokyo, Yokohama, Nagoya, Shin-siro, Tokoname, Kariya, dan lain-lain, sebagai rangkaian program tersebut.
Harsen dan Cynthia yang juga pernah mengikuti pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia beberapa tahun yang lalu merasa sangat senang dan bersyukur bisa dipercayakan mengikuti kegiatan ASEAN-JENESYS.
Untuk batch kali ini, Indonesia mengutus delegasi dengan jumlah 19 orang peserta yang terdiri dari staff Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, BAPPENAS, staff bank pemerintah, dan mahasiswa.
Kesempatan ini digunakan sebaik mungkin oleh setiap peserta karena ASEAN-JENESYS kali ini mengusung tema yang menarik yakni “Economics: Economic Partnership, Trade and Investment” Ekonomi: Kemitraan Ekonomi, Perdagangan dan Investasi.
Adapun negara-negara yang ambil bagian yakni negara anggota ASEAN, Timor-Leste dan India.
Pada sesi tertentu juga diberikan kesempatan bersama peserta dari warga Jepang, Meksiko dan Jerman.
“Kebudayaan tradisional, keindahan alam dan kemutakhiran teknologi berkolaborasi dan bertumbuh secara harmonis dalam masyarakat. Terlihat dalam realitas hidup warga Jepang yang disiplin, memiliki kesadaran untuk menghargai alam, melestarikan warisan budaya dan terus memberdayakan setiap potensi dengan maksimal,” ungkap Harsen, sebagai kesan terhadap kunjungannya ke Jepang.
Pada beberapa kesempatan berinteraksi, Harsen dan Cynthia dengan bangganya memperkenalkan diri sebagai warga negara Indonesia yang berasal dari Sulawesi Utara. Promosi budaya, kuliner, pariwisata Indonesia dan secara khusus Sulawesi Utara kerap dilakukan disela-sela kegiatan.
Hal tersebut mungkin secara alami dilakukan oleh mereka berdua. Cynthia pernah dinobatkan sebagai Putri Pariwisata Indonesia 2010 perwakilan Sulut, Harsen yang sementara melanjutkan studi pascasarjana politik pemerintahan di UGM juga pernah menjadi salah satu pemenang Duta Bahasa Sulut, Putra Minahasa Tenggara, Siswa Teladan Minahasa Selatan dan sejumlah prestasi lainnya.
Beberapa sesi materi dan observasi di Jepang mereka jalani dengan sangat antusias. Mereka mendapat kesempatan bertemu pimpinan pemerintah Jepang dalam kunjungan ke kantor pemerintahan, bertemu pimpinan perusahaan-perusahaan ternama di Jepang serta berinteraksi langsung dengan masyarakat lokal di Jepang.
Pada akhir program ASEAN-JENESYS yang diikuti, para peserta berkesempatan diskusi secara strategis membicarakan action plan sekembalinya ke negara masing-masing.
Penguatan kerja sama dengan Jepang baik ekonomi, politik, sosial-budaya serta sektor lainnya menjadi harapan untuk ditingkatkan.
Kerja sama dan interaksi yang ada diharapkan tidak hanya G to G “Government to Government” tapi juga P to P “People to People’.
Beberapa budaya lokal Jepang seperti budaya malu (malu jika melanggar norma moral yang ada), disiplin, kerja keras, higienis, tanggap bencana, dan lainnya menjadi bagian untuk dikampanyekan oleh setiap peserta.
Selain itu komunikasi peserta antar negara bahkan peserta dengan penyelenggara dari pemerintah Jepang dan JICE tetap akan terus dilakukan. (***/rds).