Jakarta, BeritaManado.com – Bakal Calon Presiden (Capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mulai meraih simpatik lawan-lawan politiknya pada Pilpres 2014 maupun 2019.
Terkait hal ini, pengamat politik, Ujang Komaruddin, melihat ada dua faktor yang menyebabkan Prabowo Subianto mampu meraih simpatik.
Melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, salah satu faktornya adalah perubahan gaya komunikasi Prabowo.
Ujang tak sungkan menyebut bahwa Prabowo saat ini bermain politik cantik.
Citra Menteri Pertahanan (Menhan) ini yang dahulu kerap menggebu-gebu hingga marah-marah tidak lagi tampak.
“Saat ini lebih kelihatan cool gitu. Prabowo lebih kelihatan santun, lebih kelihatan tadi tidak meledak-ledak, tidak marah-marah. Lebih kelihatan elegan ya dalam berpolitik, mengatakan bahwa Anies dan Ganjar itu juga sahabat,” kata Ujang, Jumat (21/7/2023).
Kekinian, Ujang menilai, Prabowo juga mampu menempatkan diri dengan baik, yakni berada di tengah, tidak ke kanan, maupun ke kiri.
Tak hanya itu, Prabowo pun tidak ikut melakukan serangan politik kepada lawan-lawannya.
Prabowo pun menerapkannya di Gerindra dan meminta kader tidak melakukan serangan kepada lawan.
“Misalkan di antara pertarungan antara kubu Ganjar dengan Anies yang kerasa ya mereka saling serang, Prabowo tidak ikut dalam pertarungan itu, artinya tidak saling serang,” katanya.
“Justru, Prabowo memosisikan diri di tengah, tidak untuk menyerang Anies, tidak untuk menyerang Ganjar. Tapi posisi di tengah, dan itu sangat dibutuhkan ketika posisinya di tengah,” tambah Ujang.
Sementara faktor lain yang jadi penentu adalah pengaruh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Efek Jokowi membuat lawan-lawan Prabowo kini mulai memberikan dukungan.
Pasalnya, Jokowi saat ini dinilai memberikan dukungan pada pencapresan Prabowo.
Sinyal yang kemudian membuat sejumlah relawan Jokowi mengalihkan dukungan untuk Prabowo.
Posisi Jokowi saat ini, kata Ujang, sebagai ‘King Maker’ sehingga ke mana arah Jokowi tentu diamini relawan dan pendukungnya.
“Kelihatannya soal dampak atau impact isu dukungan Jokowi kepada Prabowo yang semakin kuat. Jadi memperkuat barisan musuh-musuh Prabowo berbalik arah untuk mendukung Prabowo. Karena bagaimanapun dengan dukungan itu Prabowo berpotensi untuk bisa unggul, untuk bisa menang,” ucapnya.
(jenlywenur)