Manado – Pengakuan Humas Bank Sulut, Sandra Rogi mengenai hajatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Sulut di Winsten Hotel Nusa Dua Bali adalah keinginan para Pemegang Saham alias para Kepala Daerah di Sulut, berbuntut panjang.
Kepada BeritaManado.com, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado, Benny Parasan menyesalkan sikap Wali Kota Manado yang ikut mendukung pemborosan uang rakyat oleh Manajemen Bank Sulut. DPRD Manado mengancam ‘Kancing’ dana penyertaan modal Bank Sulut dari APBD Manado.
“Saya mendengar informasi, bahwa Walikota Manado diduga salah satu yang mengusulkan RUPS digelar di Bali. Kami menyayangkan kejadian tersebut, pemerintah tidak peka dengan penderitaan rakyat hari ini. Usai bencana Manado masyarakat hingga hari ini masih tahap pemulihan, apalagi hingga kini dana bencana masih jadi persoalan. Kami akan merekomendasikan untuk APBD di stop dalam penyertaan modal ke Bank Sulut,” tegas Parasan kepada BeritaManado.com sore tadi.
Dirinya menambahkan pihaknya tak ingin uang rakyat dihamburkan oleh para pejabat pemerintah.
“Bank Sulut juga hingga kini belum membawa dampak bagi Manado. Periode lalu saya memperjuangkan penambahan penyertaan modal bagi Bank Sulut saat di Banggar Dewan. Kini kami lihat adanya penghamburan lebih baik cabut dari Bank Sulut, masih banyak perbankan lain yang bisa kita ikutkan penyertaan modal dari APBD Manado,” tandasnya. (risat)
Baca juga:
- RUPS Bank Sulut Berlangsung Tertutup
- Eman Hadiri RUPS Bank Sulut
- Tetty Paruntu Hadiri RUPS Bank Sulut di Bali
- Bank Sulut: Digelar Di Bali Adalah Keinginan Pemegang Saham
- Temuan BPK Jadi Penyebab WDP, Bank Sulut (Justru) RUPS di Bali
- RUPS Bank Sulut di Bali Disinyalir Jadi Ajang Plesir Berjamaah