Gerakan Bangun Kesadaran dan Edukasi Pemanfaatan Sampah Plastik
Ratahan, BeritaManado.com – Lomba unik kreasi daur ulang sampah diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), di Plaza Ratahan, Kamis (24/10/2019).
Lomba yang mengambil tema “Mitra Cantik Tanpa Sampah Plastik” melibatkan pelajar dari sejumlah sekolah di Mitra dengan total 32 peserta, yakni 22 dari tingkat SD dan 10 dari tingkat SMP/SMA.
Dalam lomba ini para peserta diajak menunjukkan krearifitas mereka dalam memanfaatkan sampah planstik dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat, antara lain menjadi gaun yang cantik.
Sementara dalam sambutan Bupati Kabupaten Mitra James Sumendap diwakili Sekretaris Daerah Mitra Robby Ngongoloy mengatakan, Kegiatan ini sejalan dengan salah satu Visi dan Misi Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra)
“Dengan kegiatan seperti ini, mari kita bersama-sama berupaya mengurangi sampah Plastik yang susah terurai di tanah. Sesuai dengan program 3R, yaitu Reuse (menggunakan kembali), Reduce (menggurangi pemborosan), Recycle (Guna Ulang),” ujar Robby Ngongoloy.
Lanjut dijelaskan Kepala DLH Mitra Muchtar Wantasen, kegiatan ini merupakan amanat dari Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang pengelolaan sampah rumah dan sampah sejenis rumah tangga.
Ini kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2018 Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada).
“Dalam Jakstranas dan Jakstrada terbagi dua, yakni 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen penanganan sampah. Nah kegiatan ini adalah bagian dari pengurangan sampah tersebut,” tandas Muchtar Wantasen.
Ini juga merupakan gerakan untuk membangun kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik.
“Selain membangun kesadaran tersebut, kami juga ingin memberikan pengetahuan dan edukasi bahwa sampah plastik bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali,” tukas Muchtar Wantasen.
Ditambahkannya, hal ini juga berkaitan dengan penilaian adipura sehingga dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi penilaian sendiri dalam upaya meraih adipura tersebut.
“Penilaian adipura pada Tahun 2019 ini juga berpatokan pada Jakstrada dan lomba kreasi daur ulang juga termasuk dalam amanat tersebut. Jadi lomba ini adalah jembatan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat terkait daur ulang sampah rumah tangga,” pungkasnya.
Adapun yang menjadi dewan juri adalah Direktur Bank Sampah dari Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur, Joice Manopo, dimana dirinya mengatakan bahwa walau baru pertama kali, namun ajang kreasi mengubah sampah menjadi suatu yang berguna sudah menunjukkan suatu kemajuan.
“Ini sudah terjadi peningkatan karena belum semua daerah melaksanakan hal seperti ini, walau memang baru melibatkan anak sekolah tingkat SD dan SMP,” tandasnya.
Dikatakan Joice Manopo, alangkah baiknya jika kegiatan seperti ini dilaksanakan rutin dan melibatkan lebih banyak pihak lagi.
“Jadi mungkin bisa libatkan anak TK, bahkan warga umum, seperti kader lingkungan. Begitu juga dengan jenis lomba bisa juga dengan mengadakan lomba kreasi daur ulang, seperti kerajinan daur ulang,” ungkapnya.
Lanjut ditambahkannya, sebagai warga asli Mitra dirinya siap membantu dalam pembinaan walau tanpa diminta.
“Namanya pulang kampung, saya juga ingin membagai ilmu di kampung. Masih banyak kreasi dari daur ulang sampah dan yang terpenting harus ada Bank Sampah agar sampah yang masih bisa di daur ulang tidak langsung ke TPA,” jelas Joice Manopo.
Adapun bahan yang digunakan dalam busana daur ulang ini adalah sampah plastik rumah, seperti sampah kemasan sabun, mie instans, dan plastik minuman kemasan, dan lainnya, serta koran bekas.
(jenlywenur)