Bagaimana suasana hati jika ditinggal sang ayah tercinta, itu sudah pasti sangat memilukan. Itulah yang dirasakan Sofyan Paninggiran SE Par, karena harus kehilangan figur sang ayah Agustinus Paninggiran, Minggu (24/4/2016) lalu di Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Alm Agustinus Paninggiran sendiri merupakan Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Tahuna.
Rasa duka yang mendalam dituangkannya lewat untaian kata menjadi sebuah puisi. Berikut ini puisi Sofyan yang diunggah di akun media sosial facebook miliknya.
– SELAMAT JALAN PAPA –
“Seakan tak kuasa menerima kenyataan ini,
airmataku tak bisa berhenti berlinang sejak tiba.
Kau tak menunggu kepulanganku ke negeri kesayanganku.
Sedihnya ku pulang saat ini
hanya dapat tidur disamping jasadmu
yang telah terbujur kaku.
Dalam impian kecilku,
Aku berharap kau dapat bangun sebentar saja
dan ku hanya ingin sampaikan salam perpisahan
untuk yang terkahir kalinya!!
Papa oh papa…..
Terasa berat sekali ini…..!!
Aku merasa tak puas bersamamu,
karna separuh hidupku telah kuhabiskan di perantauan.
Kenangan indah yang dapat kuingat bersamamu,
yaitu saat kau menjaga dan menyayangiku
sewaktu masa kecilku dulu.
Entah dengan apa dapat ku balas semua itu,
karena tak ternilai harganya.
Sebagai anak tertua,
ku hanya dapat mempersembahkan hadiah pndidikanku,
pekerjaanku dan keluargaku, serta cucu padamu,
agar dapat mengangkat mukamu sebagai seorang ayah
yang mampu mendidik anak-anaknya menjadi orang baik.
Ku hanya ingin kau bangga menjadi papaku.
Maafkan semua kesalahanku jika pernah mendukaan hatimu papa.
Akupun telah memafkan dan tak ingin mengingat lagi
semua yang mendukakan hatiku karena dirimu.
Semua didikan kerasmulah
yang membuat aku menjadi orang yang keras
dan kuat menghadapi smua tantangan hidup.
Kini ku hanya dapat berdoa dan berharap
kau dapat tenang di surga,
ditempat peristirahatan terakhirmuu papa.
Papaaa oh papa…….
Tuhan Yesus, sertailah dan berkati kehidupan kami
keluarga yang ditinggalkan.
Aminnnnnnn…………
Bagaimana suasana hati jika ditinggal sang ayah tercinta, itu sudah pasti sangat memilukan. Itulah yang dirasakan Sofyan Paninggiran SE Par, karena harus kehilangan figur sang ayah Agustinus Paninggiran, Minggu (24/4/2016) lalu di Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Alm Agustinus Paninggiran sendiri merupakan Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIb Tahuna.
Rasa duka yang mendalam dituangkannya lewat untaian kata menjadi sebuah puisi. Berikut ini puisi Sofyan yang diunggah di akun media sosial facebook miliknya.
– SELAMAT JALAN PAPA –
“Seakan tak kuasa menerima kenyataan ini,
airmataku tak bisa berhenti berlinang sejak tiba.
Kau tak menunggu kepulanganku ke negeri kesayanganku.
Sedihnya ku pulang saat ini
hanya dapat tidur disamping jasadmu
yang telah terbujur kaku.
Dalam impian kecilku,
Aku berharap kau dapat bangun sebentar saja
dan ku hanya ingin sampaikan salam perpisahan
untuk yang terkahir kalinya!!
Papa oh papa…..
Terasa berat sekali ini…..!!
Aku merasa tak puas bersamamu,
karna separuh hidupku telah kuhabiskan di perantauan.
Kenangan indah yang dapat kuingat bersamamu,
yaitu saat kau menjaga dan menyayangiku
sewaktu masa kecilku dulu.
Entah dengan apa dapat ku balas semua itu,
karena tak ternilai harganya.
Sebagai anak tertua,
ku hanya dapat mempersembahkan hadiah pndidikanku,
pekerjaanku dan keluargaku, serta cucu padamu,
agar dapat mengangkat mukamu sebagai seorang ayah
yang mampu mendidik anak-anaknya menjadi orang baik.
Ku hanya ingin kau bangga menjadi papaku.
Maafkan semua kesalahanku jika pernah mendukaan hatimu papa.
Akupun telah memafkan dan tak ingin mengingat lagi
semua yang mendukakan hatiku karena dirimu.
Semua didikan kerasmulah
yang membuat aku menjadi orang yang keras
dan kuat menghadapi smua tantangan hidup.
Kini ku hanya dapat berdoa dan berharap
kau dapat tenang di surga,
ditempat peristirahatan terakhirmuu papa.
Papaaa oh papa…….
Tuhan Yesus, sertailah dan berkati kehidupan kami
keluarga yang ditinggalkan.
Aminnnnnnn…………