Langowan, BeritaManado.com — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Minahasa bersama jajaranya Bidang Kebudayaan serta Bidang Pemasaran dan Promosi melakukan peninjauan langsung Cagar Budaya Waruga Toar Lumimuut yang ada di Desa Palamba Kecamatan Langowan Selatan, Selasa (12/2/2019) kemarin.
Kepala Disbudpar Minahasa Agustivo Tumundo SE MSi didampingi Kabid Kebudayaan Melisa Rondonuwu SP serta Kabid Pemasaran dan Promosi Pfifner Parengkuan SH mengatakan bahwa kalau melihat kondisi umum lingkungan cagar budaya tersebut sepertinya terawat dengan sangat baik.
“Kami datang ke tempat ini untuk memastikan seperti apa kondisi Waruga Toar Lumimuut, menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial facebook. Beberapa hari lalu ada informasi dari warga yang menyatakan cagar budaya tersebut tampak tak terurus dengan baik, padahal setelah kami datang kenyataannya tidak seperti itu,” kata Tumundo.
Sementara itu, Marthen Sumual yang merupakan pemilik lahan sekaligus penjaga lokasi cagar budaya itu membantah jika dikatakan Waruga Toar Lumimuut tidak terurus.
“Lahan ini adalah milik keluarga secara turun temurun dan saya membersihkan halaman serta bagian dalam bangunan yang ada waruga dua kali dalam satu hari. Jadi kalau dikatakan tidak terawat, itu tidak benar. Kalaupun dilihat lokasi Klenteng Dewi Kwan Im yang terkesan tidak teratur lagi, itu karena ada rencana untuk dipindahkan ke bangunan baru,” ujar Sumual.
Ditambahkannya, Klenteng Kwan Im akan dibangun yang baru tepat di sebelah bangunan lama yang hanya berjarak kurang lebih 2 meter dan untuk sementara semua arca dan perlengkapan klenteng diletakkan di bagian dalam rumah tinggal.
Cagar Budaya Waruga Toar Lumimuut itu sendiri menurut Sumual lebih banyak dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai maksud tertentu seperti untuk meminta kesembuhan dari penyakit dan sekedar melakukan ritual adat.
“Kalau untuk kunjungan turis agak kurang. Namun yang pasti ada rencana untuk memperbaiki atau renovasi bangunan cagar budaya menjadi lebih baik lagi bersamaan dengan Klenteng Dewi Kwan Im,” tutup Sumual. (Frangki Wullur)