
BeritaManado.com — YN (25), kini berurusan dengan aparat hukum.
Ibu muda alias mama muda di Jambi ini diduga telah mencabuli bocah di bawah umur.
Korbannya tak cuma laki-laki tapi juga bocah perempuan hingga mencapai belasan.
Modus YN memperdaya korban anak laki-laki terbilang sederhana.
YN yang memiliki usaha rental permainan Play Station (PS) memberikan tambahan waktu 1 jam gratis agar bocah calon korban mau dicabuli.
Hasil pemeriksaan sementara polisi, dalam beraksi mama muda berusia 25 tahun ini melakukan pelecehan seksual tanpa kekerasan.
“Paksaannya ada, tidak (pakai) kekerasan. Diiming-imingi dia rental PS. Jadi kalau dia bayar 1 jamnya 5 ribu dia ditambah gratis lagi nanti,” kata Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Anantha Yudisthira kepada wartawan, melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com.
Rayuan gratis main PS satu jam itu rupanya berhasil.
Kemudian YN melakukan aksi bejatnya terhadap korban yang masih di bawah umur.
Mereka diminta menuruti tindakan tak senonoh untuk memuaskan hasrat pelaku.
“Dibujuk rayu dan dipaksa untuk melakukan tindakan yang tidak sewajarnya dengan cara memegang alat reproduksi terlapor. Kemudian juga dari pelaku, ini keterangan korban ya, melakukan tindakan terhadap alat kemaluannya korban. Di bagian alat kemaluannya korban,” jelas Andri.
Andri mengungkapkan pelaku ternyata telah memiliki seorang suami dan anak.
Namun, perbuatan bejatnya itu tak pernah diketahui oleh suaminya.
Bahkan, para korban anak-anak ini sempat dipaksa agar mengintip saat pelaku melakukan adegan hubungan badan dengan suaminya.
“Informasi yang kami terima pada saat si terlapor ini bersama suaminya, tapi tanpa diketahui suaminya, menurut anak-anak ini ya, anak-anak ini, terlapor ini saat mereka melakukan hubungan badan, mereka diminta untuk ditonton. Seperti itu ceritanya,” ujar Andri.
Saat ini pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka masih dimintai keterangan oleh polisi.
Polda Jambi juga terus melakukan pendalaman dengan berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait.
“Kami masih terus melaksanakan proses pemeriksaan, kalau memang nanti sudah clear semuanya, ya nanti akan kami rilis. Yang penting kami sudah berkoordinasi dengan UPTD PPA Provinsi Jambi untuk minta bantuan observasi, kemudian healing. Kami juga menyiapkan tim untuk trauma healing kepada korban,” terang Andri.
(Alfrits Semen)