Manado, BeritaManado.com – Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Yoseph Aryo Adhie, menyatakan dirinya baru saja memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dia diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Adhie mengatakan dirinya telah memberikan keterangan kepada KPK soal operasional Tim Pemenangan Jokowi-KH Maruf Amin di Pemilu 2019, yang saat itu diketuai Erick Thohir dan Hasto Kristiyanto sebagai sekretarisnya.
Dia juga menjelaskan pada Pemilu 2019, dirinya diberi tugas sebagai Kepala Sekretariat Tim Pemenangan Jokowi-KH Maruf Amin.
Lebih lanjut, Adhie mengungkapkan pemanggilan KPK terhadap dirinya berkaitan dengan pengusutan kasus dugaan korupsi di Ditjen Kereta Api (DJKA) yang diduga melibatkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS).
“Pemeriksaan dipanggil terkait adanya foto saya bersama dengan Pak Budi Karya Sumadi,” kata Adhie, di Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024), seperti dilansir oleh Suara.com jaringan BeritaManado.com.
Dia menjelaskan, pertemuannya dengan BKS itu dalam kapasitas dirinya sebagai kepala sekretariat tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin.
Saat itu Adhie melaporkan kepada Budi Karya mengenai adanya beberapa operasional rumah aspirasi relawan Jokowi-Amin yang beralamat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, yang harus ditindaklanjuti.
“Karena pembentukan Rumah Aspirasi di awal sebagaimana arahan Erick Thohir sebagai ketua tim pemenangan bahwa operasional Rumah Aspirasi di-handle oleh Pak Budi Karya Sumadi. Penugasan saya menghadap Pak Budi Karya Sumadi atas perintah Bapak Hasto Kristiyanto dalam kapasitas sebagai sekretaris tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin,” tutur Adhie.
Sebelumnya KPK juga memanggil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus yang sama pada Jumat (19/7/2024). Namun, Hasto diketahui absen pada pemeriksaan tersebut.
(Jhonli Kaletuang)