Manado – Penutupan pelatihan Manado Safe Community yang dilaksanakan oleh pemerintah kota Manado bekerjasama dengan Yayasan Ambulance 118 ditutup pada Sabtu (3/12/2016) kemarin dengan simulasi penanganan bencana dan kecelakaan dan sakit berat di Lapangan Tikala.
Kegiatan yang juga di dukung oleh RSUP Prof Kandouw Malalayang lewat Tim Bedahnya ini memberi pemahaman dan pengetahuan terkait sistim dan tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi bencana, kecelakaan ataupun sakit serius seperti jantung dan stroke.
Kepada BeritaManado.com, Kepala Dinas Kesehatan kota Manado dr Robby Mottoh yang hadir mewakili Walikota Manado GS Vicky Lumentut mengatakan, program ini dilaksanakan sebagai bentuk kesungguhan pemerintah mewujudkan Manado sebagai Smart City, selain itu juga untuk menjamin keamanan masyarakat.
“Program ini sebenarnya sudah sejak 2014 ada, tapi karena beberapa hal akhirnya baru dilaksanakan sekarang. Program ini penting karena baik petugas medis, kepolisian dan pemadam kebakaran di ajak kerjasama dan jadi satu tim agar saat ada kejadian langsung tanggap melakukan tugasnya masing-masing. Kalau ada perpaduan ini, korban bisa ditangani dengan cepat, maka kemungkinan korban selamat akan semakin tinggi. Di Manado setiap harinya kurang lebih ada 10 orang yang meninggal, penyebabnya bisa beragam, kecelakaan, serangan jantung dan sebagainya. Dengan adanya ilmu yang didapat, semoga penanganan di lapangan akan lebih efektif,” ujar dr Robby.
Peserta pelatihan yang saat ini berjumlah 150 orang dipastikan akan bertambah lewat kegiatan berikutnya, selain itu area pelatihan akan di bentuk sampai ke kelurahan.
“Sekarang pesertanya baru 150. Seharusnya jumlahnya itu ribuan karena setiap bulannya Manado ketambahan jumlah penduduk yang banyak, mencapai rata-rata 2.000. Kedepan kita akan buat lagi pelatihan ini secara bertahap tentunya, kalau perlu sampai ke kelurahan,” tambahnya. (srisurya)