MANADO – Akibat diduga telah menganiaya salah satu anggota Banser hingga tewas, alm Syarifin Wahab, kantor Graphari Telkomsel bakal didemo besar-besaran oleh Pasukan Banser Sulut.
Demikian keterangan pers, Satkorwil Banser Sulut, Teuku Syarwani Yahya, Selasa (07/12/10) kemarin. Dari informasi yang berhasil dihimpun wartawan, diketahui, kejadian tersebut berwal ketika alm Wahab mendatangi kantor Graphari guna memperbaiki kartu sim card Telkomsel miliknya, namun petugas administrasi menolak pengurusan alm Wahab karena tak memiliki KTP. Namun, alm Wahab meminta kebijakan mengingat dirinya barusan saja terkena musibah kebakaran, jadi saat ini tidak memiliki KTP, namun masih ada SIM.
Akan tetapi sikap yang ditunjukkan petugas administrasi terkesan kurang sopan dengan membanting SIM alm Wahab, sehentak membuat alm Wahab alias korban ‘berang’, kejadian inilah yang memicu penganiayaan yang dilakukan petugas administrasi dan satpam Graphari terhadap korban.
Hal inilah yang diduga membuat korban hingga meninggal dunia dan telah
dimakamkan, Selasa (07/12/10) siang kemarin.
Kejadian inipun telah ditangani Polsek Wenang, mengingat rekaman penganiayaan tersebut dapat dilihat dari CCTV Graphari.
“Beranjak dari situlah, kami dari Banser merasa marah serta akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke kantor Graphari,” ujar Yahya, yang turut
dibenarkan wakil ketua Banser Sulut, Andi Bokang.
Saat dikonfirmasi pihak Graphari melalui Humasnya, Merry Wajong belum mau berkomentar banyak, menurutnya biarkan pihak kepolisian melakukan penyelidikan terlebih dahulu. (IS)
MANADO – Akibat diduga telah menganiaya salah satu anggota Banser hingga tewas, alm Syarifin Wahab, kantor Graphari Telkomsel bakal didemo besar-besaran oleh Pasukan Banser Sulut.
Demikian keterangan pers, Satkorwil Banser Sulut, Teuku Syarwani Yahya, Selasa (07/12/10) kemarin. Dari informasi yang berhasil dihimpun wartawan, diketahui, kejadian tersebut berwal ketika alm Wahab mendatangi kantor Graphari guna memperbaiki kartu sim card Telkomsel miliknya, namun petugas administrasi menolak pengurusan alm Wahab karena tak memiliki KTP. Namun, alm Wahab meminta kebijakan mengingat dirinya barusan saja terkena musibah kebakaran, jadi saat ini tidak memiliki KTP, namun masih ada SIM.
Akan tetapi sikap yang ditunjukkan petugas administrasi terkesan kurang sopan dengan membanting SIM alm Wahab, sehentak membuat alm Wahab alias korban ‘berang’, kejadian inilah yang memicu penganiayaan yang dilakukan petugas administrasi dan satpam Graphari terhadap korban.
Hal inilah yang diduga membuat korban hingga meninggal dunia dan telah
dimakamkan, Selasa (07/12/10) siang kemarin.
Kejadian inipun telah ditangani Polsek Wenang, mengingat rekaman penganiayaan tersebut dapat dilihat dari CCTV Graphari.
“Beranjak dari situlah, kami dari Banser merasa marah serta akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke kantor Graphari,” ujar Yahya, yang turut
dibenarkan wakil ketua Banser Sulut, Andi Bokang.
Saat dikonfirmasi pihak Graphari melalui Humasnya, Merry Wajong belum mau berkomentar banyak, menurutnya biarkan pihak kepolisian melakukan penyelidikan terlebih dahulu. (IS)