BITUNG — Pembangunan Kantor Lurah Aertembaga II yang baru selesai dikerjakan bulan Desember 2010 lalu mendapat sorotan. Pasalnya, belum genap setahun, bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan parah akibat tidak tahan diterpa angin kencang, Sabtu (02/04) lalu karena diduga pembangunannya tidak sesuai bestek alias asal-asalan.
“Padahal setahu saya bangunan Kantor Lurah Aertembaga II itu baru selesai dikerjakan pada bulan Desember 2010 lalu, jadi baru sekitar tiga bulan lalu. Ironis sekali baru diterpa angin sudah terbongkar dan atapnya terbang,” kata personil Komisi C DPRD Bitung, Superman Boy Gumolung, Selasa (05/04).
Gumolung sendiri membandingan dengan sejumlah bangunan yang ada di sekitar kantor lurah tersebut yang walaupun diterpa angin tapi tidak mengalami kerusakan.
“Banyak bangunan di sekitarnya yang dapat dijadikan perbandingan seperti bangunan sekolah (SMA) yang sudah lebih dulu selesai dibangun ternyata tetap utuh tidak rusak diterpa angin,” ujar Gumolung.
Ia mensinyalir pengerjaan bangunan kantor lurah tersebut hanya asal-asalan dan tidak sesuai dengan bestek, sehingga meminta agar aparat kepolisian dan kejaksaan agar turun melakukan pengusutan.
“Kami meminta agar pihak kepolisian maupun kejaksaan agar dapat melakukan pengusutan terkait pengerjaan bangunan Kantor Kelurahan Aertembaga II itu, dengan cara memanggil perusahaan atau kontraktor yang mengerjakan pembangunan kantor kelurahan itu,” katanya serius. (en)
Sandag: Itu Murni Musibah Bukan Penyimpangan Pembangunan///
Bitung—Kepala Bagian Asset Pemkot Bitung, Berti Sandag mengatakan, rusaknya atap bangunan kantor lurah Aertembaga II itu disebabkan musibah atau bencana angin kencang, bukan karena pembangunan tidak sesuai bestek. Menurutnya begitu banyak bangunan atau asset yang juga mengalami kerusakan akibat diterpa angin beberapa hari ini, bukan hanya kantor kelurahan.
“Saya rasa itu murni bencana, bukan karena pembangunan tidak sesuai bestek,”kata Sandag.
Namun begitu, Sandag menampik jika kantor kelurahan Aertembaga II itu belum diserahkan kepada pemerintah kelurahan.
“Bangunan itu sudah selesai dikerjakan dan sudah diserahkan kepada pemerintah kelurahan untuk ditempati,” katanya.
Seperti diketahui Kantor Kelurahan Aertembaga II itu telah selesai dibangun pada bulan Desember 2010 lalu.(en)
BITUNG — Pembangunan Kantor Lurah Aertembaga II yang baru selesai dikerjakan bulan Desember 2010 lalu mendapat sorotan. Pasalnya, belum genap setahun, bangunan tersebut sudah mengalami kerusakan parah akibat tidak tahan diterpa angin kencang, Sabtu (02/04) lalu karena diduga pembangunannya tidak sesuai bestek alias asal-asalan.
“Padahal setahu saya bangunan Kantor Lurah Aertembaga II itu baru selesai dikerjakan pada bulan Desember 2010 lalu, jadi baru sekitar tiga bulan lalu. Ironis sekali baru diterpa angin sudah terbongkar dan atapnya terbang,” kata personil Komisi C DPRD Bitung, Superman Boy Gumolung, Selasa (05/04).
Gumolung sendiri membandingan dengan sejumlah bangunan yang ada di sekitar kantor lurah tersebut yang walaupun diterpa angin tapi tidak mengalami kerusakan.
“Banyak bangunan di sekitarnya yang dapat dijadikan perbandingan seperti bangunan sekolah (SMA) yang sudah lebih dulu selesai dibangun ternyata tetap utuh tidak rusak diterpa angin,” ujar Gumolung.
Ia mensinyalir pengerjaan bangunan kantor lurah tersebut hanya asal-asalan dan tidak sesuai dengan bestek, sehingga meminta agar aparat kepolisian dan kejaksaan agar turun melakukan pengusutan.
“Kami meminta agar pihak kepolisian maupun kejaksaan agar dapat melakukan pengusutan terkait pengerjaan bangunan Kantor Kelurahan Aertembaga II itu, dengan cara memanggil perusahaan atau kontraktor yang mengerjakan pembangunan kantor kelurahan itu,” katanya serius. (en)
Sandag: Itu Murni Musibah Bukan Penyimpangan Pembangunan///
Bitung—Kepala Bagian Asset Pemkot Bitung, Berti Sandag mengatakan, rusaknya atap bangunan kantor lurah Aertembaga II itu disebabkan musibah atau bencana angin kencang, bukan karena pembangunan tidak sesuai bestek. Menurutnya begitu banyak bangunan atau asset yang juga mengalami kerusakan akibat diterpa angin beberapa hari ini, bukan hanya kantor kelurahan.
“Saya rasa itu murni bencana, bukan karena pembangunan tidak sesuai bestek,”kata Sandag.
Namun begitu, Sandag menampik jika kantor kelurahan Aertembaga II itu belum diserahkan kepada pemerintah kelurahan.
“Bangunan itu sudah selesai dikerjakan dan sudah diserahkan kepada pemerintah kelurahan untuk ditempati,” katanya.
Seperti diketahui Kantor Kelurahan Aertembaga II itu telah selesai dibangun pada bulan Desember 2010 lalu.(en)