Airmadidi — Legislator Minut Joseph Dengan menyoroti pengelolaan taman kota yang dinilai belum berjalan maksimal. Contohnya, di kawasan Airmadidi yang menjadi pusat kota kabupaten.
Menurut Dengah, selain berdampak pada lingkungan, keberadaan taman kota bisa menjadi tolak ukur maju dan berkembangnya sebuah kota.
“Sangat disayangkan jika pemerintah mengabaikan persoalan ini. Padahal, sudah banyak dana daerah digelontorkan untuk mengelola taman kota namun kurang dimanfaatkan,” kritik Dengah.
Soal kesemerawutan pengelolaan taman kota, Kepala Dinas Tata Ruang Marlon Sangiang melalui Sekretaris Revindo Plangiten, dikonfirmasi menjelaskan, masukan masyarakat dan Dekab tentunya menjadi prioritas instansinya dalam menata pembangunan daerah. Hanya saja, kata Plangiten, pengelolaan taman kota itu tidak dilakukan secara spesifk per willayah namun menyeluruh.
“Meski begitu, kita tetap menggenjot pengelolaan taman difungsikan secara maksimal untuk kemajuan daerah,” jelasnya.
Dia menambahkan, khusus di 2016 anggaran pengelolaan taman kota itu diplot sekitar Rp900 juta. Dan pengelolaannya ditangani langsung tenaga kontrak.
“Rinciannya sebesar Rp113 juta untuk pergantian dan perawatan tanaman hias. Sementara sisanya difungsikan pembiayaan fasilitas serta tenaga honor sebanyak 40 orang. Terdiri dari 30 orang petugas kebersihan taman, 9 orang petugas pemangkas rumput dan 1 tenaga tekhnisi,” tutupnya.(Finda Muhtar)