Manado — Momen Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden belum lama ini cukup menguras emosi sejumlah masyarakat, termasuk kedua belah pendukung pasangan calon.
Pasca keputusan Mahkamah Konstitusi banyak pihak yang menghendaki adanya rekonsiliasi pendukung demi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di Sulawesi Utara, salah satu pihak yang merindukan rekonsiliasi tersebut yaitu Aliansi Mantan Aktifis Mahasiswa Sulawesi Utara.
Bahkan Sabtu (6/7/2019) mereka mengadakan Dialog Kebangsaan di Hotel Ibis Manado bertemakan Menjaga dan Merawat Kebhinekaan Demi Keutuhan NKRI Pasca Putusan MK.
Pada kegiatan itu, menghadirkan seorang pembicara yakni Direktur IPDN Kampus Sulawesi Utara Noudy Tendean.
Noudy mengapresiasi inisiasi Aliansi Mantan Aktifis Mahasiswa Sulut yang bekerjasama dengan salah satu ormas melaksanakan kegiatan itu.
“Ini momen yang tepat untuk menyatukan persepsi antar pendukung capres seusai Pemilihan Presiden,” kata Noudy.
Noudy mengungkapkan sudah waktunya bersatu dalam satu bingkai Persatuan Indonesia memainkan peran masing-masing dalam membangun bangsa.
“Jadi ada peran pendukung pemerintahan, dan ada juga peran pengontrol pemerintahan. Nah apabila ini berjalan maka terjadi keseimbangan dalam pemerintahan itu sendiri,” Noudy menambahkan.
Efan Runtukahu, Ketua Aliansi Mantan Aktifis Mahasiswa Sulut yang juga sebagai penyelenggara mengaku kegiatan ini merupakan hasil masukan semua pihak yang menginginkan adanya rekonsiliasi pasca Putusan MK.
“Saya harapkan pandangan kita saat ini untuk kemajuan bangsa Indonesia. Makanya dibutuhkan Persatuan Indonesia sama seperti bunyi sila ketiga Pancasila,” tukas Efan.
Di akhir kegiatan, seluruh yang hadir, baik ini panitia, ormas, narasumber, Praja IPDN, dan sejumlah undangan lainnya turut mendeklarasikan sikap:
- Menghormati Putusan MK
- Mendukung Presiden dan Wakil Presiden terpilih
- Bersama TNI dan Polri menjaga dan menciptakan kondisi damai, aman, dan sejuk pasca putusan MK
- Menolak tindakan kekerasan, SARA, Hoax, dan menolak kerusuhan.
(***/rds)