Bitung – Danyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung, Mayor Marinir Bakti Dasasasi menyatakan, Marinir adalah bagian dari masyarakat Kota Bitung yang tak bisa dipisahkan. Namun sayangnya, sejumlah masyarakat memandang sempit soal Marinir sehingga muncul stigma jika satuan yang dipimpinnya adalah satuan yang paling ditakuti dan tak bersabat dengan masyarakat.
“Itu hanya sebagian orang saja yang berpikiran demikian, karena Marinir adalah satuan yang paling dekat dengan masyarakat dan selalu siap sedia membantu kapan saja,” kata Dasasasi, Kamis (13/2/2014) disela-sela acara lounching Marinir Shooting Club.
Dasasasi sendiri mengaku berupaya untuk merubah stigma seram tersebut dengan menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat umum. Salah satunya wadah Marinir Shooting Club yang baru dilounching dengan harapan mayarakat bisa yang ingin belajar menembak bisa ikut bergabung.
“Kita juga sudah ada club selam yang terbuka untuk umum dan itu terus berjalan hingga kini,” katanya.
Tak hanya itu, Dasasasi juga berharap kedepannya lewat Marinir Shooting Club yang baru terbentuk pihaknya bakal menggelar simulasi pertempuran menggunakan senjata air shoft gun. “Jadi nantinya kita akan desain jalur atau denah pertempuran layaknya di film-film menggunakan air shoft gun tapi itu bagi masyarakat yang memang sudah rutin mengikuti latihan bersama kami,” katanya.
Ia sendiri berharap, lewat berbagai program yang disiapkan citra seram Marinir akan hilang dan berubah menjadi bersahabat karena apa yang ditawarkan untuk kesenanggan yang berujung prestasi.(abinenobm)
Bitung – Danyon Marinir Pertahanan Pangkalan VIII Bitung, Mayor Marinir Bakti Dasasasi menyatakan, Marinir adalah bagian dari masyarakat Kota Bitung yang tak bisa dipisahkan. Namun sayangnya, sejumlah masyarakat memandang sempit soal Marinir sehingga muncul stigma jika satuan yang dipimpinnya adalah satuan yang paling ditakuti dan tak bersabat dengan masyarakat.
“Itu hanya sebagian orang saja yang berpikiran demikian, karena Marinir adalah satuan yang paling dekat dengan masyarakat dan selalu siap sedia membantu kapan saja,” kata Dasasasi, Kamis (13/2/2014) disela-sela acara lounching Marinir Shooting Club.
Dasasasi sendiri mengaku berupaya untuk merubah stigma seram tersebut dengan menggelar berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat umum. Salah satunya wadah Marinir Shooting Club yang baru dilounching dengan harapan mayarakat bisa yang ingin belajar menembak bisa ikut bergabung.
“Kita juga sudah ada club selam yang terbuka untuk umum dan itu terus berjalan hingga kini,” katanya.
Tak hanya itu, Dasasasi juga berharap kedepannya lewat Marinir Shooting Club yang baru terbentuk pihaknya bakal menggelar simulasi pertempuran menggunakan senjata air shoft gun. “Jadi nantinya kita akan desain jalur atau denah pertempuran layaknya di film-film menggunakan air shoft gun tapi itu bagi masyarakat yang memang sudah rutin mengikuti latihan bersama kami,” katanya.
Ia sendiri berharap, lewat berbagai program yang disiapkan citra seram Marinir akan hilang dan berubah menjadi bersahabat karena apa yang ditawarkan untuk kesenanggan yang berujung prestasi.(abinenobm)